Korban Jiwa Ledakan Bom di Irak Setidaknya 149 Orang

Para pelayat sedang mengusung peti jenazah keluarga mereka yang tewas akibat bom bunuh diri di kawasan pertokoan di Baghdad, Irak.

Para pejabat Irak mengatakan hari Senin paling sedikit 149 orang telah tewas akibat ledakan bunuh diri bom truk di ibukota negara itu.

ISIS telah mengaku bertanggung-jawab atas serangan itu, dengan mengatakan sasaran bom itu adalah kaum Shiah dan bom tersebut meledak di daerah perbelanjaan yang ramai di daerah Karrada Baghdad. Ledakan itu adalah yang paling banyak menjatuhkan korban di kota itu tahun ini, dan juga melukai paling sedikit 192 orang.

Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan ia “sangat kaget oleh ketidakpedulian sama sekali terhadap nyawa manusia” yang ditunjukkan oleh orang-orang yang bertanggung-jawab atas pemboman itu.

“Sekjen PBB mengimbau kepada rakyat Irak agar menolak setiap usaha menyebarkan ketakutan dan merongrong persatuan negara itu,” kata juru bicara Ban dalam pernyataan yang mengutuk serangan itu.

Serangan itu adalah yang paling mematikan di Baghdad dalam setahun ini dan salah satu bom terburuk dalam lebih dari satu dekade.

Para pejabat mengatakan jumlah korban kemungkinan akan terus bertambah, sementara tim SAR Irak terus mencari korban yang masih hilang dengan menggali debu dan puing-puing bangunan yang hancur.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi memerintahkan agar langkah-langkah keamanan diperketat di Baghdad, tetapi di jalan-jalan sebagian warga Irak menyatakan kemarahan atas ketidakmampuan pemerintah menjaga keamanan bagi warganya.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika, Ned Price mengatakan hari Minggu Amerika Serikat tetap bersatu dengan Irak dalam usaha bersama mereka untuk menghancurkan ISIS.

“Serangan itu hanya memperkuat tekad kami untuk mendukung pasukan keamanan Irak sementara mereka terus merebut kembali wilayah mereka dari ISIS, sementara kami terus meningkatkan usaha kami untuk menumpas jaringan dan para pemimpin teroris ISIS,” katanya.

Militan ISIS dengan cepat merebut wilayah utara dan Barat Irak dua tahun yang lalu. Pasukan Irak yang bertempur di darat dan serangan udara koalisi yang dipimpin Amerika telah merebut kembali daerah itu, termasuk Fallujah bulan lalu, tetapi ISIS masih menguasai beberapa kota besar seperti Mosul. [gp]