Koalisi Terus Gempur Posisi Militan ISIS di Suriah dan Irak

  • Edward Yeranian

Asap tampak mengepul akibat serangan artileri di kota Kobani, Suriah (1/10).

Pesawat-pesawat tempur koalisi menghancurkan tank-tank ISIS tetapi militan telah bergerak maju hingga hanya sekitar dua kilometer dari Kobani di Suriah.

Para pejuang Kurdi (Peshmerga) telah merebut perbatasan Rabia yang terletak antara Irak dan Suriah, sementara pejuang Kurdi di Suriah Utara berupaya menahan laju militan ISIS. Di dalam Irak, beberapa laporan mengatakan para militan telah bergerak hingga 20 kilometer di luar ibukota Baghdad.

Sebuah video amatir menunjukkan orang-orang yang berhamburan setelah sebuah bom mobil meledak di depan sebuah sekolah di Homs – kota ketiga terbesar di Suriah. Televisi Suriah mengatakan sedikitnya 18 orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka, termasuk anak-anak. Masih belum jelas siapa yang melancarkan serangan itu.

Di Suriah Utara – di dekat perbatasan Kurdi – para pejuang Kurdi melawan militan ISIS di pinggiran kota Ayn Al Arab, yang oleh warga Kurdi disebut sebagai Kobani, yang sudah terkepung. Stasiun televisi Al Arabia melaporkan para militan ISIS memenggal lebih dari sepuluh pejuang Kurdi yang tertangkap.

Video amatir menunjukkan kepulan asap putih di pinggiran kota Kobani setelah terjadi serangan udara koalisi sekutu terhadap beberapa posisi militan. Juru bicara Pentagon Richard Kirby mengatakan bahwa telah dilancarkan 310 serangan udara di Irak dan Suriah sejak serangan dimulai bulan Agustus lalu.

Rami Abdel Rahman dari kelompok pemantau HAM Suriah mengatakan kepada VOA, pesawat-pesawat tempur koalisi menghancurkan tank-tank ISIS tetapi militan telah bergerak maju hingga hanya sekitar dua kilometer dari Kobani.

Seorang pengungsi Kurdi mengeluh bahwa situasi telah semakin “memburuk” dan militan ISIS “menyerang siapa saja”, tidak hanya warga Kurdi. Seorang pengungsi lain mengatakan bahwa militan ISIS menyebut semua orang sebagai kafir.

Seorang pejabat Peshmerga-Kurdi mengatakan kepada TV Irak bahwa para pejuangnya berhasil mengenyahkan militan ISIS dari kota perbatasan Rabia, yang terletak antara Irak dan Suriah Utara. Beberapa saluran televisi Arab melaporkan para pejuang Kurdi-Suriah dan anggota suku Shammar membantu operasi tersebut.

Televisi Irak itu melaporkan bahwa dewan propinsi Anbar telah membentuk “pasukan garda nasional” yang terdiri dari 500 orang, atas persetujuan pemerintah Irak. Militan ISIS saat ini menguasai kota Falluja – kota kedua terbesar di Anbar – tetapi tidak menguasai ibukota propinsi Ramadi.

Analis Timur Tengah Nadim Shehadi dari Chatham House di London mengatakan kelompok militan ISIS terdiri dari banyak sub-kelompok dan bukan organisasi monolitik sebagaimana digambarkan oleh banyak media.