Kim Jong-un Serukan “Pawai Berat” Korut untuk Hidupkan Lagi Perekonomian

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyampaikan pidato penutup di Konferensi Keenam Partai Pekerja Korea di Pyongyang, 8 April 2021. (Foto: STR / KCNA VIA KNS / AFP)

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah menyerukan dilakukannya “pawai berat” lainnya guna melawan kesulitan ekonomi yang parah, untuk pertama kalinya membandingkan hal tersebut dengan bencana kelaparan tahun 1990-an yang menewaskan ratusan ribu orang.

Kim sebelumnya mengatakan negaranya menghadapi situasi “terburuk” karena beberapa faktor, termasuk pandemi virus corona, sanksi-sanksi yang dipimpin AS, dan bencana alam pada musim panas lalu.

Tetapi baru pertama kali ini ia secara terbuka membandingkan situasi itu dengan bencana kelaparan yang mematikan.

Berbagai organisasi pemantau Korea Utara belum mendeteksi adanya tanda-tanda kelaparan besar-besaran atau bencana kemanusiaan.

Tetapi pernyataan Kim hari Kamis masih menunjukkan betapa serius ia menganggap kesulitan yang berlangsung sekarang ini, yang menurut para pengamat asing merupakan ujian terbesar bagi kekuasaannya selama sembilan tahun ini.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (tengah) menyampaikan pidato pada pembukaan pada konferensi Konferensi Keenam Partai Pekerja Korea di Pyongyang, 6 April 2021. (Foto: STR / KCNA VIA KNS / AFP)


“Banyak hambatan dan kesulitan di hadapan kita, dan karena itu perjuangan kita untuk melaksanakan keputusan Kongres ke-8 Partai tindakan akan mulus,” kata Kim kepada para anggota partai di tingkat rendah pada hari Kamis.

“Saya memutuskan untuk meminta organisasi Partai Pekerja Korea pada semua tingkatan, termasuk Komite Sentralnya dan sekretaris sel partai secara keseluruhan, untuk melakukan lagi ‘pawai berat’ lainnya untuk meringankan rakyat kita dari kesulitan, meskipun hanya sedikit,” ujar Kim.

Pidato Kim disampaikan pada upacara penutupan rapat partai yang dihadiri ribuan anggota partai berkuasa di tingkat akar rumput, yang disebut sekretaris sel.

Dalam pidato pembukanya hari Selasa, Kim mengatakan, meningkatkan mata pencaharian rakyat dalam menghadapi “situasi paling buruk” akan tergantung pada sel-sel partai.

Dalam kongres partai Januari lalu, Kim memerintahkan para pejabat untuk membangun ekonomi swasembada yang lebih kuat, mengurangi ketergantungan terhadap impor dan membuat lebih banyak barang-barang konsumen.

Tetapi masalah Korea Utara merupakan akibat puluhan tahun salah kelola, isolasi yang diberlakukannya sendiri dan sanksi-sanksi terkait program nuklirnya, kata para analis. [uh/ab]