Ketegangan Politik Terus Meningkat di Mesir

Ribuan pendukung Presiden Morsi berdemonstrasi di depan gedung di mana Morsi ditahan oleh pihak militer, Minggu (7/7).

Hari Minggu pagi ribuan pendukung Presiden Morsi berdemonstrasi di depan gedung di mana Morsi ditahan oleh pihak militer yang menggulingkannya hari Rabu (3/7).
Ratusan ribu demonstran oposisi yang berteriak-teriak sambil memukul tambur berkumpul di lapangan Tahrir di pusat kota Kairo hari Minggu malam untuk menyatakan dukungan atas penggulingan Presiden Mesir Mohammed Morsi.

Demonstrasi yang diadakan untuk melawan aksi-aksi jalanan pro-Morsi telah sangat meningkatkan ketegangan di Mesir, sambil para pemimpin sementara negara itu berusaha mendirikan pemerintahan yang bisa diterima kedua pihak.

Hari Minggu pagi ribuan pendukung Presiden Morsi berdemonstrasi di depan gedung di mana Morsi ditahan oleh pihak militer yang menggulingkannya hari Rabu (3/7).

Tentara menyebut penggulingan Morsi perlu untuk menjalankan kemauan jutaan rakyat Mesir yang telah berulang kali minta supaya ia turun.

Konflik tajam terjadi tentang siapa yang berhak menjadi Perdana Menteri sementara Mesir. Kemarin, Presiden sementara Adly Mansour mencabut keputusan untuk mengangkat mantan diplomat dan pemenang hadiah Nobel Mohammed al-Baradei sebagai perdana menteri sementara.

Keputusan itu diambil setelah para pemimpin partai al-Nour yang ultra-konservatif, kelompok Islam satu-satunya yang mendukung kudeta militer, mengancam akan menarik dukungannya kalau el-Baradei diangkat menjadi perdana menteri. Kelompok Islamis menganggap el-Baradei tidak bisa diterima karena pandangan-pandangannya yang liberal.