Ketegangan Perbatasan Afghanistan-Pakistan Rugikan Jutaan Dolar

Perbatasan Chaman antara Afghanistan dan Pakistan (Foto: dok).

Penutupan perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan tidak hanya menimbulkan persoalan ketidaknyamanan, tapi juga sangat merugikan.

Para pejabat dari kedua pihak di perbatasan mengatakan, dalam waktu satu bulan saja, penutupan itu telah mengakibatkan kerugian perdagangan ratusan ribu dolar dan membuat berton-ton produk pangan membusuk di dalam truk-truk yang terhalang pergerakannya.

Kedua negara saling menuding pihak lain menyembunyikan musuh militan mereka. Ketegangan yang sudah berlangsung lama itu mencapai puncaknya ketika Pakistan menutup semua pintu perbatasannya tanggal 16 Februari setelah berlangsungnya serangkaian serangan bunuh diri brutal yang menewaskan lebih dari 125 orang.

Islamabad menuding serangan-serangan itu direncanakan dari sejumlah tempat persembunyian militan di Afghanistan. Afghanistan juga dikejutkan oleh sejumlah serangan maut. Yang terkini adalah serangan terkoordinasi terhadap sebuah rumah sakit militer yang menewaskan lebih dari 30 orang.

Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan Omar Zakhilwal telah meminta para pemimpin politik Pakistan untuk mempertimbangkan kembali penutupan itu. Pakistan baru-baru ini sepakat, namun hanya untuk dua hari, untuk memungkinkan sekitar 35 ribu orang Afghanistan dan Pakistan pulang ke negara mereka masing-masing.

Ziaul Haq Sarhadi, wakil ketua Kamar Dagang Gabungan Afghanistan-Pakistan mengatakan, target perdagangan tahunan sebesar dua miliar dolar telah menyusut menjadi 1,5 miliar dolar karena sering terjadi penutupan perbatasan. Ia mengatakan, seandainya kedua negara bisa berdamai, potensi perdagangan tahunan antara kedua negara bisa mencapai 4 miliar dolar per tahun. [ab/as]