Kepala UNESCO Janjikan Bantuan untuk Pulihkan Situs-situs Irak yang Dijarah

  • Associated Press

Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay (kanan) mengunjungi Museum Nasional Irak di Baghdad, Irak, pada 6 Maret 2023. (Foto: AP/Hadi Mizban)

Kepala badan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), pada Senin (6/3), berjanji untuk terus membantu memperbaiki kerusakan yang dialami situs-situs bersejarah Irak akibat perang selama puluhan tahun.

Dalam kunjungan ke Baghdad menjelang peringatan 20 tahun invasi Amerika Serikat ke Irak, Kepala UNESCO Audrey Azoulay bertemu dengan sejumlah pejabat Irak, termasuk Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani. Ia juga mengunjungi lokasi bersejarah di Baghdad dan museum nasional negara itu, yang dijarah setelah invasi AS.

BACA JUGA: Anggota Kongres AS Selangkah Lebih Dekat untuk Secara Resmi Akhiri Perang AS di Irak

Puluhan ribu artefak dicuri dari situs-situs di seluruh negeri selama tahun-tahun konflik berikutnya.

Berbicara kepada wartawan di museum nasional, Azoulay mengatakan UNESCO "sangat berkomitmen untuk membantu Irak memulihkan benda-benda budaya dan artefak yang telah dijarah dalam beberapa dekade terakhir."

Museum itu sekarang menyimpan artefak-artefak penting Irak yang telah dikembalikan: sebuah tablet tanah liat kecil yang berusia 3.500 tahun dan memuat sebagian dari Kisah Gilgamesh. Tablet tersebut sempat dijarah dari museum Irak 30 tahun lalu dan dikembalikan dari AS dua tahun lalu. Tablet itu termasuk di antara 17.000 artefak yang dijarah dan dikembalikan ke Irak dari AS.

Irak adalah tempat enam Situs Warisan Dunia yang terdaftar di UNESCO, di antaranya kota kuno Babylon, lokasi beberapa kerajaan kuno di bawah penguasa seperti Hammurabi dan Nebukadnezar.

Saat keamanan di Irak mulai stabil dalam beberapa tahun terakhir, negara tersebut mengalami kebangkitan dalam hal penggalian arkeologi, dan dana internasional mengalir untuk memulihkan situs warisan yang rusak seperti Masjid al-Nouri di Mosul.

“Kita semua tahu apa yang dialami Irak selama beberapa dekade terakhir,” kata Azoulay kepada wartawan. “Dan kita juga tahu apa hutang peradaban dunia ini pada Irak.” Azoulay selama melawat ke Irak akan berkunjung ke Mosul, serta Kota Erbil di utara, di mana benteng di kota tersebut merupakan situs warisan UNESCO. [my/rs]