Kepala HAM PBB Soroti Meningkatnya Tantangan Kerja Sama Global

Kepala Komisi Tinggi HAM PBB, Michelle Bachelet (kiri belakang) berbincang dengan seorang guru saat mengunjungi sekolah Rohingya di Kajang, Malaysia, 4 Oktober 2019. (Foto: Reuters)

Kepala Dewan HAM PBB Michelle Bachelet, Selasa (15/10), mengatakan dunia kini menyaksikan meningkatnya ujaran kebencian atau hate speech, meningkatnya tantangan untuk melakukan kerja sama global, dan tekanan terhadap kesetaraan perempuan dan hak-hak kelompok minoritas.

Dalam pertemuan berskala luas dengan anggota-anggota PBB, Bachelet juga mengatakan bahwa “darurat iklim dunia merupakan ancaman besar terhadap hak asasi manusia.”

Ditambahkannya, ada lebih banyak “pembatasan pada ruang sipil dan meluasnya kesenjangan pendapatan, kekayaan, akses pada sumber daya, dan akses mendapatkan keadilan,” dan semakin banyak tantangan guna mencapai perjanjian hak asasi manusia, hukum dan nilai-nilai.

Meskipun demikian Bachelet mengatakan ia yakin kantornya dapat bekerja sama dengan seluruh negara guna memperkuat kewajiban untuk “menghormati hak ekonomi, hak sosial, hak budaya, hak sipil dan hak politik.”

Laporannya pada Komite HAM Majelis Umum PBB memberi contoh upaya yang dilakukan Dewan HAM PBB di Madagaskar, Tunisia, Argentina, Chile, Uganda dan Kolombia untuk mendorong pelaksanaan hak-hak ini. Ditambahkannya, ia juga bekerja sama dengan otorita kehakiman dan institusi di Argentina, Panama, Tanzania dan Uruguay untuk mengatasi stereotip gender dan bias gender dalam sistem kehakiman.

Dewan HAM PBB juga memberikan dukungan teknis untuk menerapkan prinsip-prinsip PBB pada dunia bisnis dan pelaksanaan HAM di Kamerun, Chile, Honduras, Kenya, Peru, Kamboja, Indonesia dan Thailand. [em/pp]