Presiden Bank Dunia: Pengemplang Pajak Lukai Kelompok Miskin

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam konferensi pers Bank Dunia/IMF di kantor pusat IMF di Washington (14/4). (AP/Jose Luis Magana)

Ia menyerukan sistem pajak yang lebih transparan di seluruh dunia, karena katanya, "Ada sistem-sistem dimana orang kaya tidak membayar, sementara orang miskin membayar."

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan hari Kamis (14/4) ia "sangat prihatin" dengan banyaknya perusahaan-perusahaan luar negeri milik orang-orang kaya di seluruh dunia untuk menghindari pajak. Ia mengatakan praktik itu membawa sejumlah besar uang dari pemerintah yang memerlukannya untuk mengentaskan kemiskinan.

Kim mengatakan dalam konferensi pers di Washington bahwa ia muak dengan skala akun-akun luar negeri yang terungkap dalam Dokumen Panama, laporan baru-baru ini dari para jurnalis investigatif berdasarkan kebocoran masif dokumen-dokumen firma hukum Panama, Mossack Fonseca, yang selama berpuluh tahun membantu membangun perusahaan-perusahaan itu di seluruh dunia.

"Jika Anda membawa aset keluar dari negara, hal itu sangat merusak perjuangan mengentaskan kemiskinan," ujar Kim. "Kami ingin melacak aset-aset ilegal tersebut."

Kim menambahkan, "Setiap orang harus menanggulangi isu ini."

Ia menyerukan sistem pajak yang lebih transparan di seluruh dunia, karena katanya, "Ada sistem-sistem dimana orang kaya tidak membayar, sementara orang miskin membayar."​ [hd]