Kenaikan Harga Minyak Dunia Belum Ancam APBN

Pialang di Bursa Komoditas New York mengamati harga minyak dunia yang terus naik.

Walaupun harga minyak telah mencapai lebih dari 110 dolar per barel, pemerintah belum mengubah asumsi 80 dolar per barel dalam APBN.

Setelah pertemuan dengan sejumlah menteri ekonomi, Menteri Keuangan Agus Martowardojo berpendapat belum terganggunya anggaran negara akibat harga minyak mentah dunia karena pemerintah tidak mengacu pada harga saat ini.

“Harga minyak sekarang mungkin sudah sampai di tingkat 110 dolar per barel, tetapi kalau dilihat rata-rata selama satu tahun terakhir itu 86 dolar. Jadi, kita tidak bisa lihat satu momentum tetapi kita musti lihat satu periode untuk melihat rata-ratanya," ujar Menkeu Agus Martowardojo. "Kalau seandainya secara umum ada harga minyak dunia yang tinggi, kita memang harus mewaspadainya. Tetapi secara umum bagi APBN Indonesia masih netral, masih aman.”

Menteri Keuangan Agus Martowardojo



Dalam kesempatan berbeda, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Saleh menegaskan saat rapat dengan Komisi VII DPR RI, komisi yang membidangi masalah energi, perlu langkah tepat agar BBM tidak mengganggu anggaran negara akibat tingginya harga minyak mentah dunia.

“BBM bersubsidi melebihi kuota kalau dirupiahkan 1,7 triliun dan ini yang menjadi perhatian serius pemerintah untuk mengendalikan agar tidak terjadi kontribusi negatif dari BBM sendiri yang berlebihan terhadap APBN, ” ujar Menteri Darwin Saleh.



Dirgo Purbo dari Pusat Kajian Strategis untuk Kepentingan Nasional menilai, banyak kelemahan pemerintah dalam mengatasi persoalan BBM di dalam negeri. Selain tidak terbuka soal stok, juga terdapat masalah distribusi yang tidak terorganisir dengan baik. Menurutnya jika pemerintah memiliki program yang terencana untuk jangka panjang soal BBM maka jika harga minyak mentah dunia naik akibat situasi tertentu, pemerintah tidak perlu panik menghadapinya.

“Kita tidak mengacu kepada dunia luar untuk belajar mengenai distribusi BBM," tambah Dirgo Purba.

Berbagai opsi yang diusulkan kepada pemerintah soal BBM di antaranya adalah menaikkan harga BBM secara bertahap atau mengubah harga minyak mentah dunia dalam asumsi anggaran negara 2011. Pemerintah belum bersedia mengambil langkah-langkah tersebut.

Sampai saat ini asumsi harga minyak mentah dunia dalam anggaran negara sekitar 80 dolar Amerika per barrel. Meskipun demikian pemerintah juga memperkirakan akibat tingginya harga minyak mentah dunia kemungkinan akan menambah defisit anggaran 2011 dari semula 115,6 triliun rupiah menjadi sekitar 120 triliun.