Kelompok migran pertama dari sebuah kapal penyelamat LSM, yang telah diizinkan merapat di pelabuhan Malta jika para penumpangnya dikirim ke beberapa negara, telah bertolak menuju Perancis dengan menumpangi sebuah pesawat komersial.
Perdana Menteri Malta Joseph Muscat, Kamis (5/7) mencuit melalui akun Twitter, bahwa sejumlah orang dari 234 migran yang tiba dengan menumpangi kapal Lifeline pekan lalu telah bertolak ke Perancis, sebagai bagian dari apa yang ia sebut “perjanjian ad hoc antara sembilan negara” mengenai “berbagi tanggung jawab.”
First group of persons from #Lifeline left #Malta for #France as part of ad hoc agreement between 9 countries. Responsibility sharing and returns are possible and can be done in a humane and effective manner -JM @EU_Commission @FranceinMalta pic.twitter.com/P5AWqd88Nq
— Joseph Muscat (@JosephMuscat_JM) July 5, 2018
Malta dan Italia telah menolak memberi izin Lifeline untuk berlabuh. Kapal itu melakukan penyelamatan di kawasan Laut Tengah di lepas pantai Libya, yang merupakan basis para penyelundup migran.
Setelah kebuntuan beberapa waktu, Malta mengizinkan kapal itu berlabuh dengan syarat ada negara-negara lain yang menawarkan diri untuk menerima para migran itu. Italia dan Malta, enam negara Uni Eropa lainnya dan Norwegia setuju menerima mereka. [uh]