Kecepatan Berjalan Bisa Tentukan Rentang Umur

  • Carol Pearson
    Wita Sholhead

Mazerine Wingate, 100 tahun, matanya masih awas, menyupir sendiri, dan masih bekerja enam hari seminggu.

Penelitian pada 35.000 orang selama 20 tahun, menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan berjalan cepat dengan rentang umur.

Tidak banyak orang yang berusia 100 tahun masih bisa menyupir. Tetapi, berbeda dengan Mazerine Wingate. Matanya masih awas, dan bukan hanya itu, ia masih bekerja enam hari seminggu di kantor pos di Maryland timur sebagai tukang pembersih yang telah dilakukannya sejak berumur 60.

Meskipun tidak banyak orang seusia Wingate masih bisa seaktif itu, kini semakin banyak orang mencapai usia 100 tahun.

Dokter Neil Buckholtz pada National Institute on Aging mengatakan umur panjang memprihatinkan banyak negara di dunia. “Jumlah penduduk lansia meningkat, bukan hanya di Amerika, tetapi juga di seluruh dunia. Di Amerika bahkan jumlah orang yang berusia di atas 85 tahun bertambah dengan pesat,” ujarnya.

Kecepatan berjalan seseorang mencerminkan kesehatannya secara keseluruhan.

Penelitian baru, yang dilakukan pada 35.000 orang selama 20 tahun, menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan berjalan cepat dengan rentang umur.

Dokter Stephanie Studenski pada Universitas Pittsburgh yang mengepalai penelitian itu mengatakan, “Kecepatan jalan seseorang mencerminkan kesehatan sistem badan secara keseluruhan.”

Dengan mengukur kecepatan jalan dan menggunakan grafik umur panjang, dokter dapat memberikan perawatan yang lebih baik bagi pasien mereka.

Namun, Dokter Studenski mengatakan grafik itu tidak selalu menjadi indikator umur panjang. Banyak orang sehat lebih suka berjalan pelan.