Kebijakan Imigrasi Clinton dan Trump Sangat Berbeda

Hillary Clinton dan Donald Trump memiliki kebijakan imigrasi yang bertentangan (foto: dok).

Salah satu kebijakan imigrasi penting yang harus diungkapkan oleh kedua Capres AS adalah apa yang dilakukan terhadap kira-kira 11 juta orang yang tinggal di Amerika secara gelap.

Hillary Clinton dan Donald Trump masing-masing mempunyai rencana yang sangat berbeda bagi kebijakan imigrasi di Amerika Serikat sekiranya terpilih menjadi presiden bulan November, termasuk usul-usul yang saling bertentangan langsung.

Janji-janji kampanye mereka berkisar dari janji yang akan mengutamakan penegakan undang-undang yang sudah ada hingga janji yang akan mengharuskan adanya undang-undang baru dan kemungkinan mengubah Undang-Undang Dasar Amerika.

Salah satu pertanyaan yang paling mencolok adalah apa yang dilakukan terhadap kira-kira 11 juta orang yang sudah tinggal di Amerika secara gelap. Sekarang, hampir tidak ada lagi yang dapat dilakukan penduduk illegal tersebut untuk menjadi warga-negara Amerika. Clinton mengatakan salah satu prioritasnya adalah reformasi imigrasi yang akan menciptakan jalan menuju kewarga-negaraan penuh, yang tidak didukung oleh Trump.

Satu prioritas Trump adalah untuk segera mendeportasi imigran gelap yang telah melakukan kejahatan. Clinton juga mengatakan ia akan memprioritaskan pengusiran penjahat yang melakukan kekerasan.

Keduanya mengikuti sebagian kebijakan pemerintahan Presiden Obama. Sebuah memo tahun 2014 dari Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson menyebut sasaran penegakan undang-undang imigrasi yang paling utama adalah orang yang dicurigai melakukan terorisme atau spionase, yang berusaha secara illegal memasuki Amerika, dan orang-orang yang telah dinyatakan pengadilan bersalah melakukan kejahatan dengan berkomplot atau kejahatan berat. Orang yang sudah tinggal di Amerika dan belum melakukan kejahatan atau pelanggaran visa yang signifikan berada pada tingkat prioritas paling rendah.

Obama menanda-tangani dua instruksi presiden mengenai imigrasi pada masa jabatannya, yang pertama mengizinkan orang-tua warga atau imigran yang syah untuk memohon penangguhan dalam menghadapi penegakan hukum imigrasi dan yang kedua mengizinkan anak-anak yang memasuki Amerika sebelum usia 16 tahun untuk memohon penangguhan yang sama.

Pengadilan federal menangguhkan yang pertama yang dimaksudkan bagi orang tua. Tetapi yang kedua yang melindungi anak-anak yang memasuki Amerika secara ilegal masih berlaku.

Clinton ingin melindungi kedua rancangan itu. Trump mengatakan dalam acara televise NBC “Meet The Press” bulan Augustus tahun 2015 bahwa ia akan mencabut keduanya dan membuat satu perangkat standar yang sama sekali baru. [gp]