Keamanan Diperketat di Eropa Menyusul Razia Teroris

Warga berbaris saat polisi memeriksa setiap orang yang memasuki gedung kehakiman di Brussels, Belgia (16/1). (AP/Geert Vanden Wijngaert)

Operasi keamanan besar-besaran berburu potensi sel teroris Muslim yang mungkin akan bergerak mengatur rencana serangan setelah kekerasan baru-baru ini di Paris dan kota-kota lain.

Keamanan diperketat di Belgia, Jerman dan tempat-tempat lain di Eropa Barat Sabtu (17/1), menyusul razia-razia yang menangkap puluhan tersangka teroris Muslim.

Ribuan polisi disebar di seluruh Belgia dan tentara diminta memainkan peran pendukung. Pejabat-pejabat mengatakan mereka mengerahkan hingga 300 tentara untuk menjaga kemungkinan target-target teror, termasuk kedutaan Amerika dan kedutaan Israel di ibukota Brussels serta kantor NATO dan Uni Eropa.

Tentara juga menjaga museum Yahudi di Brussels dan bangunan-bangunan di kawasan orang Yahudi di Antwerp, kota pelabuhan. Belgia telah menaikkan tingkat peringatan teror menjadi tiga, atau kedua tertinggi.

Di Jerman, keamanan telah ditingkatkan di tempat-tempat angkutan termasuk stasiun kereta api Dresden.

Operasi keamanan besar-besaran berburu potensi sel teroris kelompok ekstremis Muslim yang mungkin akan bergerak mengatur rencana serangan setelah kekerasan baru-baru ini di Paris dan kota-kota lain.

Sementara itu, Yaman mengatakan menahan dua warga Perancis untuk diinterogasi. Keduanya diduga memiliki hubungan dengan al-Qaida cabang Yaman (AQAP) di Jazirah Arab.

AQAP mengaku bertanggungjawab atas serangan senapan mesin yang menewaskan 12 orang di Paris awal bulan ini di kantor tabloid satiris Charlie Hebdo.