Kathy Sullivan, Astronot Perempuan Pertama Yang Menjelajahi Dasar Laut

Penyelam mengunjungi kapal karam kuno pertama yang dibuka untuk umum di Yunani, 7 April 2019, sebagai ilustrasi. (Foto: AP)

Seorang astronot perempuan pertama di Amerika baru-baru ini menyelesaikan tugas unik lain, yaitu menjadi perempuan pertama yang berhasil menyelam ke titik terdalam di samudera yang disebut “Challenger Deep.” Kathy Sullivan, veteran dari tiga misi pesawat ulang-alik menjadi orang ke delapan yang melakukan penyelaman ke samudera yang dalam.

Kathy Sullivan telah membuat catatan sejarah di luar angkasa, dan kini mantan astronot NASA itu membuat sejarah di laut.

Sullivan yang berusia 68 tahun adalah astronot perempuan pertama di Amerika yang juga aktif di luar pesawat antariksanya. Dalam misi “Challenger Deep” di Samudera Pasifik 7 Juni lalu, ia menjadi perempuan pertama yang melakukan misi di laut terdalam. Ini menjadikannya orang pertama yang pernah berada di ruang angkasa dan sekaligus di kedalaman laut.

Berbicara pada Associated Press beberapa minggu setelah petualangan itu, Sullivan mengatakan dibandingkan perjalanan ke ruang angkasa yang “penuh gejolak” , perjalanan ke dasar samudera berlangsung “sangat mulus.”

BACA JUGA: Perempuan Asli Amerika Unjuk Gigi Lewat Pameran Seni

“Tidak seperti perjalanan ke ruang angkasa dengan pesawat antariksa, perjalanan dengan kapal selam menuju ke dasar laut merupakan perjalanan yang sangat mulus, sangat tenang. Selama empat jam secara perlahan-lahan turun ke dasar laut. Kami menghabiskan sekitar 1,5 jam menjelajahi dan melakukan beberapa pengukuran di bagian bawah samudera itu, sebagian dengan menggunakan instrumen robot yang telah kami kirimkan sebelumnya ke dasar laut itu," kata Kathy.

Dengan menggunakan kapal selam berteknologi tinggi yang bernama “Limiting Factor,” yang telah menjelajahi lima titik terdalam di beberapa samudera, ia ditemani pilot Victor Vescovo.

“Tentu saja kita tidak tahu banyak tentang rincian topografi di dasar laut yang dalam. Lokasi semacam parit di mana kami menyelam di kawasan yang disebut “Cincin Api” dan tempat-tempat lainnya di seluruh dunia, yang merupakan sekitar satu persen dari luas wilayah lautan, Jadi sebagian besar dari laut kita itu terbatas pada parit-parit yang sangat dalam ini dan kita hanya punya sedikit gambaran tentang hal itu," papar Kathy.

Spons vas ungu diperlihatkan dalam foto bawah air yang diambil saat menyelam scuba di Suaka Kelautan Nasional Gray's Reef, 28 Oktober 2019. (Foto: AP)

"Dua ekspedisi berhasil diselesaikan Victor beberapa hari lalu, yaitu tiga kali penyelaman di setiap segmen menuju ke dasar laut. Dengan berakhirnya enam penyelaman itu, jumlah orang yang pernah turun ke dasar laut dalam misi “Challenger Deep” itu sama dengan jumlah orang yang berjalan di bulan," lanjutnya.

Tahun 1984 Kathy Sullivan menjadi perempuan Amerika pertama yang mengadakan kegiatan di luar pesawat antariksa, ketika ia melaksanakan tugas di luar pesawat Challenger bersama astronot NASA David Leetsma, selama tiga setengah jam.

Sullivan mengatakan ia berharap petualangan terbarunya dapat kembali menginspirasi kaum perempuan.

“Kita benar-benar membutuhkan bakat-bakat yang baik di seluruh bidang sekarang ini. Saya tahu bagi banyak orang, melihat orang lain melakukan sesuatu yang aneh atau eksotis, akan memberi dorongan lebih besar bagi mereka. Tetapi pada saat yang sama, saya menolak pendapat bahwa jika kita tidak melihat hal itu, kita tidak bisa menjadi seperti mereka," ujar Kathy.

BACA JUGA: Barbara Birungi Mutabazi, Perempuan 'Silicon Valley' dari Afrika

"Jika hal itu benar maka tidak ada satu orang manusia pun yang akan melakukan sesuatu untuk pertama kalinya. Kita akan saling menunggu sampai ada orang yang memulai sesuatu. Jadi saya sangat gembira pengalaman ini mungkin akan mendorong keahlian saya untuk meraih mereka yang berusia lebih muda, menginspirasi anak dan remaja perempuan untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi, menjadi lebih berani," ujar Kathy.

"Menginspirasi remaja laki-laki untuk mengakui bahwa tidak hanya laki-laki dan tidak hanya perempuan yang dapat melakukan hal-hal seperti ini, tetapi setiap orang yang memiliki rasa ingin tahu, dengan sedikit sikap petualangan, sedikit ketekunan, dapat menetapkan tujuan dan berupaya keras mencapainya," lanjutnya. [em/ii]