Kashmir-India Cabut Pencekalan Media

Warga Kashmir melakukan protes dengan membawa bendera Pakistan bertuliskan "jihad" dalam aksi di Srinagar, Kashmir-India (foto: dok).

Pihak berwenang di wilayah Kashmir yang dikuasai India, Selasa (19/7), telah mencabut larangan terbit sejumlah suratkabar setelah selama tiga hari memberlakukannya.

Langkah pihak berwenang ini diambil menyusul reaksi marah warga setempat yang menuding pemerintah melakukan pembatasan media.

Menteri Pendidikan Nayeem Akhtar membela keputusan untuk menghentikan publikasi itu dengan alasan untuk menyelamatkan nyawa dan memperkokoh usaha-usaha perdamaian.

Larangan penerbitan diberlakukan pihak berwenang di Kashmir, India, menyusul aksi kekerasan yang merenggut sedikitnya 40 jiwa di lembah Himalaya itu sejak pembunuhan seorang pemimpin militan setempat. Pemerintah menuding Pakistan ikut mendalangi peristiwa itu.

Para pemimpin redaksi di Kashmir diperintahkan untuk menghentikan publikasi selama tiga hari setelah kantor mereka digeledah dan suratkabar yang telah dicetak disita, Sabtu pagi. Siaran televisi kabel juga diblokir.

Pihak berwenang di Kashmir yang dikuasai India selama ini kesulitan meredakan ketegangan yang mengarah ke terjadinya bentrokan setiap harinya antara demonstran dan pasukan keamanan.

Ketua Editors Guild of India, Raj Chengappa, mengecam tindakan yang diambil pihak berwenang tersebut. Ia mengatakan kepada VOA, melarang penerbitan tanpa penjelasan sangatlah tidak adil dan tidak dapat dibenarkan. [ab/uh]