Karena Corona, Buruh Peringati May Day Lain dari Biasanya

Aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Buruh sambil menjaga jarak sosial di luar Gedung Parlemen Yunani, di Athena, Jumat, 1 Mei 2020.

Hari Buruh atau May Day tahun ini diperingati dengan cara yang tidak biasa. Jika pada tahun-tahun sebelumnya selalu dimeriahkan berbagai pawai dan demo yang melibatkan jutaan atau bahkan puluhan juta orang di berbagai penjuru dunia, hari yang diperingati setiap tanggal 1 Mei tahun ini hanya diwarnai berbagai kegiatan daring untuk membangkitkan kesadaran akan hak-hak buruh, atau aksi protes kecilan-kecilan.

Kepada wartawan, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan, wabah virus corona bukan satu-satunya alasan memperingati Hari Buruh tahun ini dengan menggelar aksi protes daring. Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, kegiatan ini juga digelar untuk mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo yang mendengarkan pandangan serikat-serikat buruh mengenai Omnibus Law RUU Cipta Kerja.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI) Said Iqbal. (Foto: KSPI)

Iqbal mengatakan, KSPI dan Majelis Persatuan Buruh Indonesia (MPBI) menilai, keputusan Presiden Jokowi menunda pembahasan klaster Ketenagakerjaan dalam RUU Cipta Kerja menjadi momentum bagi masyarakat, termasuk kaum buruh untuk menjaga persatuan dalam melawan pandemi COVID-19.

Selain mempersoalkan berbagai hak buruh yang masih memprihatinkan di Indonesia dalam aksi daringnya, KSPI juga menggalang dana untuk membantu buruh yang terdampak wabah COVID-19.

Di Perancis, selain menggelar aksi daring, para buruh memperingati May Day dengan melakukan aksi protes ingar bingar dari balkon rumah mereka masing-masing. "Ini peluang untuk menyuarakan tuntutan sosial yang kita telah perjuangkan sejak lama dan yang tergambarkan secara jelas pada masa pandemi ini,“ kata Philippe Martinez, Sekjen Konfederasi Serikat Buruh Perancis (CGT).

Sebuah spanduk menyerukan "aksi mogok massal" memperingati Hari Buruh, dipasang di sebuah balkon di Marseille, Perancis selatan, Jumat, 1 Mei 2020.

Di Yunani, pemerintah telah meminta serikat-serikat buruh untuk tidak menggelar pawai-pawai protes, namun serikat buruh terkemuka negara itu, GSEE, menyerukan agar para buruh melakukan aksi mogok nasional.

Di Portugal, konfederasi serikat buruh, CGTP, tetap melangsungkan aksi protes namun diadakan secara sederhana. Para pemimpin serikat buruh mengadakan pertemuan di sebuah kawasan di mana parade May Day biasa diselenggarakan. Para pesertanya mengambil jarak empat meter satu sama lain, sambil melambai-lambaikan poster dan spanduk. [ab/uh]