Kanselir Jerman Prihatinkan RUU Anti-Pembangkangan Rusia

Snow is plowed behind a jogger running on the Washington Monument grounds in Washington. Snow fell in parts of the Mid-Atlantic and Northeast as winter-weary motorists faced another potentially treacherous commute, just days before the start of spring.

Saat menghadiri Dialog St.Petersburg, Kanselir Merkel mengungkapkan keprihatinan Jerman sehubungan diloloskannya UU Anti-Pembangkangan di Rusia.
Kanselir Jerman Angela Merkel bertikai dengan Presiden Rusia Vladimir Putin Jumat (16/11) terkait hukuman dua tahun penjara atas dua anggota band perempuan Pussy Riot karena menyanyikan lagu anti Putin di sebuah gereja Moskow.

Saat berkunjung ke Kremlin untuk menghadiri sebuah forum bisnis Rusia-Jerman, Kanselir Merkel mengungkapkan keprihatinan Jerman sehubungan diloloskannya Undang-Undang di Rusia yang dapat digunakan untuk memberangus pembangkangan di negara tersebut. Dalam pidatonya, Merkel mengatakan bahwa tidak semua kritik harus dipahami sebagai tindakan destruktif.

Namun Presiden Putin mengatakan Jerman dan mitra-mitra Rusia lainnya hanya mendengar kejadian-kejadian ini dari jauh. Ia menuduh salah satu anggota band Pussy Riot ikut ambil bagian dalam demonstrasi sebelumnya yang dilukiskannya bersifat anti Semit.

Meskipun terjadi ketegangan dalam forum tersebut, pejabat Rusia dan Jerman menandatangani serangkaian persetujuan ekonomi di bidang energi, transpor dan bidang-bidang lain.

Pertemuan tahunan yang juga dikenal sebagai Dialog St.Petersburg ini, diselenggarakan pasca diloloskannya sebuah resolusi oleh anggota parlemen Jerman minggu lalu, yang mendesak pemerintahnya agar menuntut demokrasi lebih besar di Rusia. Parlemen Jerman mengungkapkan keprihatinan atas penumpasan terhadap kegiatan madani sejak Putin kembali ke kursi kepresidenan pada Mei.