Jumlah Perempuan Jerman yang Bergabung dengan ISIS Meningkat

Presiden lembaga intelijen Jerman Verfassungsschutz, Hans-Georg Maassen

Lembaga intelijen domestik Jerman (BfV) khawatir dengan meningkatnya jumlah perempuan Jerman yang berangkat ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan militan kelompok Negara Islam, ujar pemimpin lembaga ini, Rabu (24/6).

Hans-Georg Maassen, kepala lembaga ini, mengatakan kepada wartawan di Berlin terdapat peningkatan tajam jumlah perempuan muda di bawah usia 25 tahun yang meninggalkan Jerman untuk bergabung dengan ISIS.

Ia mengatakan bahwa 100 dari 700 warga negara Jerman yang bertolak ke Irak dan Suriah adalah perempuan dan separuh dari jumlah tersebut adalah perempuan di bawah usia 25 tahun.

Ini sejalan dengan tren semakin banyaknya perempuan Barat yang bergabung dengan ISIS dibandingkan gerakan Islam radikal sebelumnya, dari negara-negara Eropa dengan jumlah minoritas Muslim yang besar seperti Perancis dan Inggris.

"Kami telah menyaksikan peningkatan jumlah perempuan yang terpikat dengan upaya rekrutmen baik lewat internet maupun melalui kontak personal secara langsung," ujar Maassen, menambahkan bahwa jumlah simpatisan ISIS di Jerman sudah mencapai 7.500 orang. "Ancaman ini menjadi semakin rumit."

Ia mengatakan sekitar 100 orang dari Jerman yang bergabung dengan ISIS sudah tewas terbunuh. Ia mengatakan ada indikasi bahwa jumlah yang terbunuh meningkat signifikan sejak 2015. Sekitar sepertiga dari mereka yang berangkat ke Irak dan Suriah telah kembali ke Jerman, dan lebih dari 50 di antara mereka memiliki pengalaman di medan perang.

September lalu, Kanselir Angela Merkel mengatakan sekitar 400 warga negara Jerman dan ratusan lainnya dari Eropa telah berangkat ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS.