Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di China Naik Lampaui 300 

  • Associated Press

Jalanan yang banjir akibat diguyur hujan deras di Zhengzhou, provinsi Henan, China, 23 Juli 2021. Gambar diambil dengan drone. (REUTERS/Lagu Aly)

Lebih dari 300 orang tewas dalam banjir baru-baru ini di China Tengah, kata pihak berwenang hari Senin. Angka tersebut tiga kali lipat dari jumlah yang diumumkan sebelumnya.

Pemerintah provinsi Henan menyatakan 302 orang tewas dan 50 lainnya belum ditemukan. Mayoritas korban ditemukan di Zhengzhou, ibu kota provinsi, di mana 292 tewas dan 47 lainnya hilang. Sepuluh orang lagi tewas di tiga kota lainnya, kata para pejabat pada konferensi pers.

Hujan dengan curah yang mencapai rekor telah mengguyur Zhengzhou pada 20 Juli, membuat jalan-jalan menjadi sungai yang mengalir deras dan membanjiri setidaknya sebagian jalur kereta bawah tanah. Video yang diposting online menunjukkan mobil-mobil hanyut dan orang-orang tampak putus asa terperangkap di dalam gerbong-gerbong kereta bawah tanah sementara permukaan air naik. Empat belas orang tewas akibat banjir di kereta bawah tanah.

Orang-orang berdiri di samping bunga yang ditempatkan di pintu masuk stasiun kereta bawah tanah Metro Line 5 untuk mengenang korban banjir yang dipicu oleh hujan deras di Zhengzhou, provinsi Henan, China, 27 Juli 2021. (China Daily via REUTERS)

Jumlah korban yang diumumkan sebelumnya pada hari Jumat adalah 99 orang.

Pihak berwenang menyatakan 189 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor, 54 karena tertimpa rumah yang ambruk dan 39 lainnya di tempat-tempat di bawah permukaan seperti di ruang bawah tanah dan garasi, termasuk di kereta bawah tanah Jalur 5. Enam lainnya tewas di terowongan di mana lebih dari 200 kendaraan dikeluarkan setelah tempat itu dikeringkan, kata berbagai laporan media China.

Kota Dongqiao, Ningbo, provinsi Zhejiang, terendam banjir saat Topan In-fa menerjang wilayah pesisir di China, 25 Juli 2021. (cnsphoto via REUTERS)

Kota Zhengzhou diguyur hujan dengan curah 20 sentimeter dalam satu jam mulai pukul 4 sore. Anak-anak terjebak di sekolah-sekolah, dan orang-orang terpaksa menginap di tempat kerja mereka.

Hujan mengarah ke utara dalam beberapa hari berikutnya, mengguyur kota Hebi, Anyang dan Xinxiang, di mana hujan turun dengan curah yang mencapai rekor, lebih dari 25 centimeter, dalam waktu 19 jam. [uh/ab]