Jerman Semakin Didesak Gunakan Proyek Saluran Pipa untuk Tekan Rusia

Sebuah kapal di lepas pantai Laut Baltik, di kawasan pipa gas alam Nord Stream 2, yang mengalirkan gas dari Rusia ke Jerman, 11 November 2018. (Bernd Wuestneck / dpa melalui AP)

Kanselir Jerman Angela Merkel, Kamis (3/9), menghadapi tekanan yang makin mendesak untuk menggunakan proyek saluran pipa Jerman-Rusia sebagai sarana untuk mendesak Rusia agar memberi jawaban atas kasus peracunan pengecam keras Kremlin, Alexei Navalny.

Pihak berwenang Jerman mengatakan, Rabu, uji laboratorium yang dilakukan negara itu menunjukkan, Navalny terbukti telah diracun agen saraf era Soviet. Merkel menyebut serangan terhadap pemimpin oposisi Rusia itu sebagai percobaan pembunuhan dan menuntut penjelasan Moskow.

Kanselir Jerman Angela Merkel dalam konferensi pers di Berlin, jerman, 3 September 2020. (Photo by Michael Sohn / POOL / AFP)

“Ada pertanyaan sangat serius dan hanya pemerintah Rusia yang dapat menjawabnya, dan harus menjawabnya,” kata Merkel. Kanselir itu bahkan mengatakan, Jerman akan bekerja sama dengan Uni Eropa dan sekutu-sekutunya di NATO untuk membuat tanggapan bersama terhadap kasus peracunan Navalny.

Partai oposisi Jerman, Partai Hijau, juga tidak tinggal diam. Partai itu menyerukan agar pemerintah Jerman menghentikan proyek pembangunan saluran pipa Nord Stream 2, yang kelak bisa mengirimkan gas secara langsung dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik.

“Percobaan pembunuhan yang dilakukan Kremlin seharusnya tidak hanya menimbulkan keprihatinan namun juga konsekuensi,“ kata pemimpin Partai Hijau di parlemen, Katrin Goering-Eckardt. Partai Hijau sudah lama menentang proyek itu. Proyek kerja sama dengan Rusia ini juga menimbulkan perpecahan di tubuh partai-partai lain.

Norbert Roettgen, legislator dari partai Merkel yang mengetuai komisi urusan luar negeri parlemen, mengatakan, jalur diplomasi tidak lagi cukup dan Eropa perlu memberi tanggapan keras yang dimengerti Putin. “Uni Eropa harus bersama-sama memutuskan untuk menghentikan proyek Nord Stream 2,'' kata Roettgen dalam sebuah cuitannya di Twitter.

Di Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, seruan untuk menghentikan Nord Stream 2 merupakan pernyataan emosional dan bukan berdasarkan fakta. Ia menyebut Nord Stream 2 sebagai proyek komersial internasional demi kepentingan Rusia, Jerman dan seluruh benua Eropa.

Peskov lagi-lagi membantah tuduhan bahwa pemerintah Rusia terlibat dalam peracunan Navalny dan mendesak pihak berwenang Jerman untuk menyampaikan bukti ke Rusia. “Kami belum menerima informasi apapun hingga sejauh ini. Kami berharap kami akan segera mendapatkannya. Kami akan mencoba mencari tahu apa penyebab kondisi pasien (Navalny, red) saat ini,” kata Peskov. [ab/uh]