Israel Lacak Pasien Corona Selama 30 hari

Seorang pria mengenakan masker saat berjalan di jalan utama di Tel Aviv, Israel, 15 Maret 2020.

Israel sudah lama dikenal karena penggunaan teknologinya untuk melacak pergerakan militan Palestina. Sekarang, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ingin menggunakan teknologi serupa untuk menghentikan penyebaran virus corona baru.

Netanyahu, Senin(16/3),mengatakan pemerintah akan menyetujui penggunaan taktik pelacakan telepon pada pasien virus corona. Ia menambahkan tindakan itu akan berlangsung selama 30 hari.

Ia mengumumkan rencananya dalam pidato yang disiarkan televisi. Netanyahumengatakan kepada bangsa itu, langkah-langkah drastis akan melindungi kesehatan masyarakat, meskipun juga akan "melibatkan beberapa tingkat pelanggaran privasi".

Israel telah mengidentifikasi lebih dari 277 kasus virus corona.

Kantor berita Associated Press melaporkan berdasarkan wawancara dengan para pasien-pasien mengenai pergerakan mereka, pejabat kesehatan telah mengeluarkan imbauan publik yang memerintahkan puluhan ribu orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan mereka untuk mengarantina diri di rumah.[my/pp]