Israel Batalkan Rencana Deportasi Ribuan Migran Afrika

Migran Afrika di Israel melakukan aksi protes menolak upaya untuk memulangkan mereka ke negara asalnya.

Israel telah membatalkan rencana untuk mendeportasi para migran Afrika setelah mencapai kesepakatan dengan badan pengungsi PBB.

Sekitar 16.250 migran, banyak yang mencari suaka, akan dipindahkan ke negara-negara Barat, termasuk Kanada, Italia dan Jerman, menurut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Katanya, jumlah yang sama akan ditampung di Israel.

Israel adalah tempat tinggal bagi sekitar 35.000 migran Afrika, kebanyakan dari Eritrea, yang memiliki salah satu catatan hak asasi manusia terburuk di dunia, atau Sudan yang dilanda perang. Para migran mengatakan, mereka adalah pencari suaka yang melarikan diri dari bahaya dan penganiayaan, sementara para pemimpin Israel mengklaim bahwa mereka hanyalah pencari kerja.

Pemerintah sayap kanan Netanyahu menolak klaim oleh orang Afrika bahwa mereka adalah pengungsi, dan menggambarkan mereka sebagai "penyusup" dan migran ekonomi.

Pada Februari, Israel mulai mengeluarkan perintah deportasi terhadap 20.000 pria Afrika dengan ultimatum: pulang ke Afrika dalam waktu dua bulan atau menghadapi hukuman penjara.

Hal itu membangkitkan kemarahan lembaga pengungsi AS dan kelompok-kelompok HAM Israel yang menuduh bahwa mengirim para migran kembali ke Afrika akan membahayakan nyawa mereka.

Dalam pernyataan bersama, sekelompok organisasi HAM Israel memuji perjanjian Senin dan bersumpah untuk memantaunya dan menghargainya. [ps/jm]