Iran Mengaku Tangkap 17 Agen CIA

Markas besar CIA di Langley, Virginia, 14 Agustus 2008. (Foto: dok)

Iran, Senin (22/7) mengatakan, telah menangkap 17 warga negara Iran yang diduga direkrut oleh dinas intelijen AS, CIA, untuk menjadi mata-mata di di lokasi nuklir dan milter Iran. Iran juga mengatakan, beberapa yang ditangkap telah dijatuhi hukuman mati.

Penangkapan para tersangka berlangsung beberapa bulan lalu, dan mereka yang ditangkap umumnya bekerja di lokasi-lokasi sensitif fasilitas-fasilitas militer dan nuklir Iran.

Pejabat dinas intelijen Iran yang mengumumkan penangkapan itu tidak menjelaskan berapa orang yang dikenai hukuman mati dan kapan hukuman mati itu dijatuhkan. Pejabat itu juga tidak mengungkapkan namanya namun diketahui sebagai direktur urusan kontra-spionase Kementerian Intelijen Iran.

BACA JUGA: Kebijakan Trump mengenai Iran Dikritik

Pengumuman tersebut berlangsung sementara kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara besar dunia mengalami kegagalan dan ketegangan meningkat di kawasan Teluk Persia. Krisis ini berakar dari keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik mundur AS dari kesepakatan nuklir Iran tahun lalu dan mengintensifkan sanksi-sanksi terhadap negara itu.

Pejabat itu mengklaim, tak satupun dari 17 agen yang diduga telah menjalani pelatihan intensif CIA itu, berhasil menjalankan misi sabotase mereka. Misi para agen CIA itu, katanya, termasuk mengumpulkan informasi pada fasilitas tempat mereka bekerja, dan memasang peralatan pemantau.

Masih menurut pejabat itu, mereka yang direkrut sebagai agen CIA dijanjikan akan mendapat visa AS dan pekerjaan di Amerika. Ia mengaku beberapa agen telah membelot dari CIA dan bahkan kini bekerja untuk kantornya. [ab/uh]