Ibukota India Larang Layanan Taksi Uber Pasca Tuduhan Perkosaan

Warga India memegang kertas bertuliskan protes atas pemerkosaan di atas taksi oleh orang pengemudi taksi Uber di New Delhi (7/12).

Shiv Kumar Yadav (32 tahun), akan diajukan ke sebuah pengadilan New Delhi, hari Senin (8/12), atas dakwaan telah memperkosa seorang karyawati sebuah perusahaan keuangan, Jumat malam.

Pemerintah ibukota New Delhi telah melarang layanan pemesanan taksi Uber setelah ada tuduhan, seorang wanita diperkosa oleh salah seorang supirnya.

Pejabat Transportasi India, Satish Mathur mengumumkan larangan itu, Senin (9/12), setelah tersangka Shiv Kumar Yadav (32 tahun), hadir di sebuah pengadilan New Delhi.

Yadav dituduh memperkosa pegawai sebuah perusahaan keuangan ketika ia memberikan jasa antar dari sebuah acara makan malam pada Jumat malam. Perempuan itu mengatakan, ia diperkosa Yadav setelah ia jatuh tertidur di mobil yang ditumpanginya.

CEO perusahaan Uber CEO Travis Kalanick menggambarkan kejadian itu sebagai sesuatu yang mengerikan. Ia mengatakan, perusahaannya akan melakukan segala hal untuk membawa pelakunya ke pengadilan.

Uber yang berpusat di Amerika itu, menyebut perusahaannya sebagai layanan taksi yang aman, terutama karena pembayaran dilakukan melalui sistem pembayaran telpon dan bukan tunai. Uber mulai beroperasi di New Delhi bulan Desember 2013.