HRW: Irak Gunakan Bom Drum atas Warga Sipil

Pasukan keamanan Irak siaga di kota Ramadi (foto: dok). Militer Irak dituduh melakukan serangan-serangan udara tanpa pandang bulu.

Laporan terbaru Human Rights Watch mengatakan pasukan Irak menjatuhkan drum-drum berisi bahan ledak dari pesawat, termasuk ke sasaran warga sipil.

Organisasi HAM Human Rights Watch (HRW) mengatakan serangan-serangan udara tanpa pandang bulu oleh pemerintah Irak di sejumlah kota telah menewaskan paling tidak 75 orang dan mencederai ratusan lainnya sejak awal Juni.

Dalam laporan terbaru, mereka mengatakan pasukan Irak menjatuhkan drum-drum berisi bahan ledak dari pesawat meskipun pemerintah membantah menggunakan jenis senjata mematikan itu.

Kota-kota yang diserang adalah yang dikuasai militan ekstremis seperti Fallujah, Mosul dan Tikrit.

HRW mengatakan upaya melawan pemberontak yang ganas bukan alasan untuk membunuh warga sipil di manapun yang dicurigai kubu militan.

Mereka mengatakan para komandan Irak yang memerintahkan penggunaan bahan ledak di kawasan-kawasan padat penduduk telah melakukan kejahatan perang dan harus dihukum.

Sementara itu di Bagdad, parlemen Irak hari Rabu menunda setidaknya sehari voting pemilihan presiden baru berdasarkan perjanjian pembagian kekuasaan.

Utusan khusus PBB untuk Irak Nickolay Mladenov mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa Irak tidak bisa terus menunda pembentukan pemerintah baru. Ia menambahkan keberlangsungan Irak terus terancam.

Konstitusi Irak mewajibkan perdana menteri berasal dari kaum Syiah, presiden Kurdi, dan ketua DPR dari Sunni. Tetapi parlemen masih kesulitan menyepakati calon-calon yang cocok dan baru menyetujui ketua DPR saja.