Hollande: Sanksi atas Rusia Rugikan Ekonomi Eropa

  • Lisa Bryant

Presiden Prancis Francois Hollande menyerukan agar sanksi atas Rusia dicabut jika ada kemajuan di Ukraina.

Presiden Prancis Francois Hollande hari Senin (5/1) menyerukan agar sanksi-sanksi atas Rusia dicabut jika ada kemajuan di Ukraina.

Dalam wawancara radio selama dua jam, Presiden Francois Hollande mengatakan sanksi-sanksi yang dijatuhkan Eropa dan AS tidak hanya merugikan Rusia, tetapi juga ekonomi Eropa.

Hollande mengatakan kepada radio Prancis bahwa Eropa harus menjelaskan keinginannya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Aksi-aksinya di Ukraina harus dihentikan, katanya. Tetapi jangan ada sanksi-sanksi baru - dan sanksi-sanksi yang kini berlaku harus dicabut jika ada kemajuan di Ukraina. Ini mungkin dapat terjadi pekan depan, ketika para pemimpin Ukraina dan Rusia dijadwalkan mengadakan perundingan di Kazakhstan.

Juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel, Steffen Seibert secara lebih hati-hati mengatakan, ia tidak yakin kapan atau apakah pertemuan semacam itu akan diselenggarakan , dan menambahkan “perundingan hanya bisa dilakukan jika bisa mencapai kemajuan berarti”.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko akhir bulan Desember lalu mengumumkan rencana untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Francois Hollande tanggal 15 Januari mendatang di Astana, ibukota Kazakhstan.

Sanksi-sanksi itu diterapkan tahun lalu karena aneksasi Rusia atas Krimea dan dukungan Rusia terhadap para pejuang separatis di Ukraina timur. Tetapi kini, negara-negara Eropa menyuarakan keprihatinan akan dampak ketegangan itu terhadap ekonomi mereka sendiri. Prancis, contohnya, telah menangguhkan penjualan dua kapal perang ke Rusia karena ketegangan di Ukraina.

Hollande berbicara dalam wawancara panjang lebar yang menyinggung ekonomi Prancis yang tersendat-sendat, krisis Timur Tengah dan perubahan iklim.

Dia juga menyinggung isu Eropa lainnya - Yunani. Hollande mengatakan terserah pada Yunani untuk memilih apakah negara itu ingin tetap dalam zona euro. Tetapi dia mengatakan Yunani harus menghormati komitmennya terhadap Eropa.

Apakah Yunani akan tetap dalam kawasan mata uang euro mungkin akan diputuskan dalam pemilu akhir bulan ini. Partai sayap kiri Syriza yang skeptis akan euro, unggul dalam berbagai jajak pendapat umum di Yunani.

Beberapa tahun lalu, krisis keuangan di Yunani memicu kekhawatiran akan jatuhnya mata uang euro. Tetapi kini, zona euro dalam kondisi sehat. Kanselir Jerman Angela Merkel, negara paling berpengaruh di Eropa, dilaporkan menganggap keluarnya Yunani dari kawasan euro sebagai hal tidak dapat dihindarkan dan dampaknya akan dapat diatasi.