Harian New York Times: 'Bolton Book' Katakan Trump Tahan Bantuan ke Ukraina untuk Investigasi Biden

Presiden AS, Donald J. Trump di Gedung Putih, Washington, D.C., 24 Januari 2020. (Foto: dok).

Pengacara Presiden Amerika Donald Trump melanjutkan pembelaan pemakzulan mereka pada hari Senin (27/1), sementara fraksi Demokrat mengeluarkan panggilan untuk saksi baru dalam sidang di Senat setelah muncul informasi bahwa Trump memberitahu penasihat keamanan nasionalnya saat itu bahwa ia ingin menahan bantuan keamanan untuk Ukraina sampai negara itu melakukan penyelidikan terhadap seorang pesaing dari Partai Demokrat.

Harian New York Times pertama kali melaporkan tuduhan itu hari Minggu yang dilaporkan muncul dalam buku John Bolton mendatang, dan mereka kemudian dikukuhkan oleh beberapa organisasi berita lainnya yang berbicara kepada orang-orang yang mengetahui teks tersebut.

Trump kini diadili di Senat dengan pasal-pasal pemakzulan yang menuduhnya menahan $391 juta bantuan untuk Ukraina sementara dia mendorong para pemimpin Ukraina agar menyelidiki mantan Wakil Presiden Joe Biden dan teori yang menyatakan bahwa Ukraina, bukan Rusia, yang ikut campur dalam pemilu Amerika 2016 . Tuduhan kedua adalah bahwa Trump menghalangi Kongres dengan berusaha menggagalkan penyelidikan atas tindakannya tersebut.

Presiden Trump menyangkal tuduhan dalam buku Bolton tersebut dalam serangkaian cuitan Senin pagi.

“Saya TIDAK PERNAH mengatakan kepada John Bolton bahwa bantuan ke Ukraina terkait dengan investigasi terhadap Demokrat, termasuk Biden. Bahkan, dia tidak pernah mengeluh tentang hal ini pada saat penghentiannya di depan umum. Jika John Bolton mengatakan ini, maka itu hanya untuk menjual sebuah buku,” kata Trump.

Seorang pengacara Bolton mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa teks tersebut telah dikirim ke Dewan Keamanan Nasional sebulan yang lalu untuk mendapat tinjauan standar bagi informasi rahasia sebelum dirilis. [lt/uh]