Google Siap Luncurkan Lagi Mesin Pencari di China

Sebuah kamera pengawas di depan kantor pusat Google, China, di Beijing.

Amerika "tetap sangat prihatin atas sikap China membatasi kebebasan berekspresi daring," kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS, Kamis (2/8), menanggapi rencana Google meluncurkan kembali mesin pencarinya di China.

Google menutup mesin pencarinya di China pada 2010, dengan alasan upaya pemerintah "membatasi kebebasan berbicara di situs web." Tetapi sumber Google, yang tidak mau disebut namanya dan berbicara kepada media daring The Intercept, mengatakan Google dalam tahap lanjut meluncurkan aplikasi pencarian dengan sistem Android di China yang akan mematuhi kebijakan sensor Partai Komunis tentang hak asasi, demokrasi, kebebasan berpendapat, dan agama.

The Intercept mengutip dokumen internal Google dan orang-orang yang mengetahui peluncuran itu. Media itu mengatakan, proyek dengan nama sandi "Capung," dikembangkan sejak 2017. Dikatakan proyek itu mulai berkembang lebih cepat setelah pertemuan Desember lalu antara CEO Google Sundar Pichai dan seorang pejabat senior pemerintah China.

China memiliki 772 juta pengguna internet - lebih banyak dari jumlah di negara manapun - dan ratusan juta pengguna potensial yang belum terhubung internet. Pengawas internet China, Cyberspace Administration of China, belum mengomentari rencana itu.[ka]