Google Capai Kesepakatan di Australia 

Ponsel pintar dengan lambang aplikasi Google tampak dengan bendera Australia di latar belakang, 22 Januari 2021. (Foto: Dado Ruvic/ilustrasi/arsip Reuters)

Google sepakat membayar berita, tetapi Facebook bertekad membatasi berbagi berita, sementara anggota parlemen Australia mempertimbangkan memaksa raksasa digital ke dalam perjanjian pembayaran.

News Corp. milik Rupert Murdoch mengumumkan kesepakatan luas dengan Google, Rabu (17/2). Organisasi media utama Australia, Seven West Media, mencapai kesepakatan sebelumnya. Pesaingnya Nine Entertainment dilaporkan mendekati pakta sendiri dan Australian Broadcasting Corp. sedang dalam negosiasi.

Namun, Facebook mengatakan "akan membatasi penerbit dan orang di Australia berbagi atau melihat konten berita Australia dan internasional." Media jejaring sosial yang dominan itu menyalahkan undang-undang yang diusulkan Australia atas keputusannya. Dikatakan, undang-undang itu "pada dasarnya salah memahami hubungan antara platform kami dan penerbit yang menggunakannya."

Menteri Komunikasi Australia Paul Fletcher mengatakan, “Google dan Facebook adalah bagian penting dari ekosistem digital di Australia. Mereka adalah bagian penting dari ekonomi. Kami menegaskan bahwa kami ingin mereka terus beroperasi di sini tetapi kami juga telah menjelaskan bahwa jika berbisnis di Australia, kalian harus mematuhi hukum di Australia."

Google bergegas menegosiasi kesepakatan dengan perusahaan media Australia, besar dan kecil.

News Corp. mengatakan akan menerima "pembayaran signifikan" dari Google dalam perjanjian tiga tahun itu, yang mencakup organisasi berita besar di seluruh dunia, seperti Wall Street Journal dan New York Post di Amerika, Times dan Sun di Inggris, dan Australian dan Sky News di Australia. Kesepakatan itu mencakup audio dan video dan News Corp. juga akan mendapat bagi hasil iklan dari Google.[ka/jm]