Ghana dan Paraguay Berambisi Ukir Sejarah Piala Dunia

  • Arif Budiman

Pemain Ghana, John Pantsil (kiri) merayakan kemenangan timnya atas Amerika Serikat pada pertandingan babak 16 besar hari Sabtu lalu.

Ghana siap berhadapan dengan Uruguay, sementara Paraguay ingin kembali mematahkan sejarah saat berhadapan dengan Spanyol.

Menjelang perempat final Piala Dunia Jumat dan Sabtu mendatang, tim-tim yang akan berlaga saling mengukur kekuatan lawan dan sama-sama berkeyakinan bisa meraih kemenangan.

Setelah mengukir sejarah sebagai negara Afrika pertama yang mampu mencapai babak semifinal Piala Dunia, Ghana berambisi merebut gelar juara Piala Dunia 2010. Ambisi serupa juga dimiliki Paraguay, yang akan menghadapi lawan tangguh dan Juara Eropa 2008, Spanyol.

Ghana, siap berhadapan dengan Uruguay di Stadion Soccer City, Johannesburg, Jumat besok. Mengingat saat ini menjadi satu-satu wakil Afrika yang tersisa, bisa dipastikan tim berjuluk 'Bintang Hitam' ini akan mendapat dukungan penuh seluruh warga benua itu, diperkirakan mencapai sekitar satu miliar orang.

Pendukung Paraguay merayakan kesuksesan timnas mereka.

Sepanjang sejarah Piala Dunia, Ghana adalah negara Afrika ketiga yang mampu mencapai babak delapan besar setelah Kamerun pada 1990 dan Senegal pada 2002.

Di babak 16 besar, Ghana secara meyakinkan menyingkirkan Amerika, yang merupakan runner-up Piala Konfederasi 2009, dengan skor 2-1. Lima wakil Afrika lainnya, yaitu tuan rumah Afrika Selatan, Aljazair, Nigeria, Kamerun dan Pantai Gading, sudah lebih dulu tersingkir di babak penyisihan grup.

Pertarungan antara Ghana menghadapi Uruguay diperkirakan akan berlangsung ketat. Uruguay memiliki sejarah sebagai juara, yaitu pada 1930 dan 1950.

Selain itu, tim asal Amerika Selatan tersebut juga sarat berpengalaman karena tampil untuk ke-11 kalinya di pentas Piala Dunia, sementara Ghana baru dua kali.

Paraguay Ingin Unjuk Gigi Hadapi Spanyol

Meski ini untuk kali pertama dalam 20 tahun terakhir berhasil melewati babak penyisihan, Uruguay banyak diharapkan meneruskan kebangkitan Amerika Selatan karena belum terkalahkan sejak babak penyisihan. Terakhir mereka memupus harapan Korea Selatan di babak 16 besar dengan skor tipis 2-1.

Sementara itu, pelatih Paraguay Gerardo Martino yakin skuadnya bisa tampil beda untuk mengalahkan Spanyol Sabtu mendatang. Ia berharap laga itu akan memberi timnya ruang gerak untuk mengembangkan permainan.

Menurut Martino, tidak seperti lawan-lawan sebelumnya yang menerapkan pola permainan bertahan, Spanyol diperkirakan akan menerapkan pola menyerang.

Pola menyerang ini, menurutnya, akan membuat timnya memiliki ruang gerak untuk mengembangkan strategi. Meski demikian ia mengakui, mendikte permainan bukanlah hal mudah.

Martino berharap tiga strikernya, yang memperkuat klub-klub top Eropa dan hingga saat ini belum mencetak satu gol pun dalam empat laga terakhir mereka di Afrika Selatan, bisa unjuk gigi saat menghadapi Spanyol.

Roque Santa Cruz yang memperkuat Manchester City, Lucas Barrios dan Nelson Valdez yang bermain untuk Borrusia Dortmund memang gagal mencetak satu dari tiga gol Paraguay dalam babak penyisihan dan fase 16 besar.

Paraguay mengukir sejarah lolos ke perempat final Piala Dunia untuk pertama kalinya setelah mengalahkan Jepang 5-3 lewat drama adu penalti.