Gencatan Senjata Israel-Hamas Bertahan

  • Scott Bobb

Seorang warga Gaza berusaha mencari barang-barang berharga di antara reruntuhan rumahnya (14/8).

Sebuah gencatan senjata baru lima hari antara Israel dan Hamas bertahan hari Kamis (14/8), setelah berlangsung bentrokan singkat malam sebelumnya.

Ketenangan kembali menjelma di Gaza dan Israel selatan, setelah, terjadi penembakan roket dan serangan udara dini hari, hari Kamis. Militer Israel mengatakan mereka melancarkan serangan udara menarget sasaran-sasaran militan Palestina di Gaza, setelah paling sedikit delapan roket ditembakkan ke Israel.

Sebuah pernyataan menyebutkan serangan-serangan roket itu dimulai dua jam sebelum gencatan senjata tiga hari habis masa berlakunya. Seorang pejabat Hamas, yang menguasai Gaza, mengatakan, pasukan Hamas tidak melakukan serangan roket dan menuduh Israel telah melanggar gencatan senjata.

Kekerasan tersebut pecah sewaktu perunding Palestina Azzam Ahmed mengumumkan perpanjangan gencatan senjata selama lima hari yang dicapai setelah perundingan tiga hari di Kairo.

Ahmed mengungkapkan, pada saat-saat akhir, kesepakatan dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata selama lima hari lagi. Dia menambahkan, gencatan senjata tersebut dimulai Rabu tengah malam dan berlangsung hingga hari Senin (18/8). Menurut Ahmed, para perunding Palestina dan Israel telah setuju dalam sejumlah aspek, tetapi masih ada isu-isu yang belum terpecahkan.

Juru bicara pemerintah Israel, Mark Regev, mengutarakan hari Kamis, Israel setuju meneruskan gencatan senjata sementara tadi.

"Israel menyetujui perpanjangan gencatan senjata. Kami senantiasa siap dengan menyetujui perpanjangan gencatan senjata tanpa syarat, tetapi Hamas selalu menjadi masalah. Mereka telah melanggar dan menolak 10 gencatan senjata, dan semalam mereka melakukannya lagi," ujar Regev.

Selama berlangsung konflik lima minggu, lebih dari 1.900 warga Palestina terbunuh, kebanyakan warga sipil, dan sekitar 10 ribu cedera. Di pihak Israel, 64 tentara tewas. bersama tiga warga sipil.