Siapa Orang-orang di Lingkaran Dalam Trump?

Donald Trump memberikan wewenang kepada Wakil Presiden terpilih Mike Pence untuk memimpin tim transisi Gedung Putihnya. Gubernur Indiana Mike Pence memiliki ikatan kuat dengan para pemimpin Partai Republik di Kongres, dan merupakan penentang kuat aborsi. Pence telah mendorong Kongres untuk menghapus pendanaan bagi LSM kesehatan reproduksi perempuan, Planned Parenthood, dan menndatangani undang-undang negara bagian yang mewajibkan janin dikubur atau dikremasi setelah aborsi. (Reuters/Carlo Allegri)

Jared Kushner (kiri), suami dari putri Trump, Ivanka, telah membantu memandu Trump menuju kemenangan dan kemungkinan besar akan tetap menjadi penasihat berpengaruh selama kepresidenannya.

Mantan walikota New York, Rudy Giuliani, adalah wakil ketua tim transisi kepresidenan Donald Trump. Ia merupakan calon kuat untuk menjadi jaksa agung dan menteri luar negeri. (Reuters/Joshua Roberts)

Stephen Bannon telah ditunjuk sebagai kepala strategi dan konselor senior Trump. Sebelum ia menjadi kepala eksekutif kampanye Trump bulan Agustus lalu, ia mengepalai Breitbart News, laman dan corong gerakan alt-right, konfederasi sayap kanan yang mencakup nasionalis garis keras, neo-Nazi, supremsi kulit putih dan anti-Semitis. (Reuters/Carlo Allegri)

Presiden AS terpilih Donald Trump bersalaman dengan Ketua Komite Nasional Partai Republik Reince Pribus (tengah) dalam kampanye di Manhattan, New York, 9 November 2016. (Reuters/Jonathan Ernst)

Manajer kampanye Kellyanne Conway, yang membantu memberikan pendekatan yang lebih disiplin pada kandidat Donald Trump, telah ditunjuk sebagai penasihat senior dalam tim transisi kepresidenan. (Reuters/Shannon Stapleton)

Putri Presiden AS terpilih Donald Trump, Ivanka, adalah anggota tim transisi. (Reuters/Carlo Allegri)

Putra sulung Trump, Donald Trump Jr., ada dalam tim transisi. (Reuters/Carlos Barria)

Putra kedua Donald Trump, Eric, juga ada dalam tim transisi. (Reuters/Carlo Allegri)

Frank Gaffney, mantan pejabat dalam pemerintahan Ronald Reagan dan pendiri lembaga pemikiran Pusat Kebijakan Keamanan, dilaporkan ada dalam tim penasihat Presiden terpilih Donald Trump. Lembaganya berargumen bahwa ratusan ribu Muslim di Amerika mendukung kekerasan Islamis di AS dan bahwa ada konspirasi untuk menggerogoti sistem hukum AS dengan mengangkat hukum syariah. (Reuters/Larry Downing)