Kampanye Anti-Kekerasan Terhadap Perempuan

Seorang perempuan menutup mulutnya dengan kertas berperekat yang bertuliskan "Seksualitas saya bukanlah hakmu untuk berhubungan intim" dalam demonstrasi untuk mendukung Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan di Santiago, Chile (25/11). (AP/Pablo Sanhueza)

Para anggota organisasi-organisasi feminis ambil bagian dalam demonstrasi melawan kekerasan gender pada Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan di Valparaiso, Chile (25/11). (Reuters/Rodrigo Garrido)

Seorang perempuan membawa foto putrinya, yang merupakan korban kekerasan dalam rumah tangga, dalam demonstrasi yang diorganisir oleh "Mujeres de Negro" (Perempuan Berbaju Hitam) untuk melawan kekerasan berbasis gender di Montevideo, Uruguay (25/11). (Reuters/Andres Stapff)

Para seniman berpartisipasi dalam demonstrasi untuk memperingati Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan di San Salvador, El Salvador (25/11). (Reuters/Jose Cabezas)

Para mahasiswa jurusan studi gender memakai masker dan menunjukkan telapak tangan mereka yang bertuliskan kata "Cukup" dalam pertunjukan untuk memperingati Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan di Oviedo, Spanyol (25/11). (Reuters/Eloy Alonso)

Para mahasiswa jurusan studi gender memakai masker dan memegang kertas-kertas bertuliskan nama dan usia dalam pertunjukan untuk memperingati Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan di Oviedo, Spanyol (25/11). (Reuters/Eloy Alonso)

Seorang anak laki-laki melihat barisan orang berpakaian hitam yang berdemonstrasi dalam peringatan Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan di Montevideo, Uruguay (25/11). (AP/Matilde Campodonico)

Seorang perempuan dari suku asli membawa papan bertuliskan dalam Bahasa Spanyol "Mengapa kakek saya memperkosa saya?" dalam demonstrasi pada Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan di Guatemala City (25/11). (AP/Moises Castillo)

Seorang perempuan menunggu dimulainya protes melawan kekerasan terhadap perempuan di Mexico City (25/11). (AP/Marco Ugarte)

Sepatu-sepatu merah dipajang dalam demonstrasi yang menyoroti kekerasan terhadap perempuan, di lapangan Sant Jaume di Barcelona, Spanyol (21/11). Demonstrasi tersebut merupakan penghormatan untuk para korban femicide (kejahatan kebencian berbasis gender), dengan setiap sepatu mewakili seorang korban kekerasan gender. (AP/Manu Fernandez)

Foto Lucia Perez,16, yang diperkosa dan dibunuh di Argentina, diproyeksikan ke sebuah gedung saat para perempuan berdemonstrasi melawan kekerasan berbasis gender di Rio de Janeiro, Brazil (25/11). (AP/Leo Correa)

Para perempuan berpartisipasi dalam demonstrasi melawan kekerasan berbasis gender di Rio de Janeiro, Brazil (25/10). Perempuan di Brazil mengorganisir demonstrasi-demonstrasi yang mengutuk kekerasan terhadap perempuan menyusul terjadinya pemerkosaan beramai-ramai terhadap seorang perempuan di pinggir kota Rio de Janeiro oleh terduga pengedar narkoba. (AP/Leo Correa)

Seorang perempuan dengan wajah dilukis memprotes kekerasan berbasis gender di Mexico City (19/11). Para perempuan di seluruh Amerika Latin berpartisipasi dalam protes melawan pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis remaja di Argentina. (AP/Marco Ugarte)