Filipina: Tiongkok Peruncing Krisis di Laut Cina Selatan

Seorang demonstran di depan Konsulat Tiongkok di kota Makati, sebelah timur Manila, Jumat (20/4).

Menurut Kementerian Luar Negeri Filipina, pengiriman kapal perang oleh Tiongkok memperparah situasi di Laut Cina Selatan yang disengketakan.
Filipina menuduh Tiongkok mengirim kapal perang lagi ke kepulauan yang disengketakan di Laut Cina Selatan, di tengah kebuntuan yang terus berlanjut di wilayah tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Filipina Raul Hernandez mengatakan pemerintahnya berencana meminta pejabat Tiongkok menjelaskan mengapa mereka melanggar kesepakatan untuk tidak memperuncing situasi.

Kapal patroli nelayan tercanggih milik Tiongkok, Yuzheng 310, tiba pada hari Jumat (20/4) di perairan lepas pantai Scarborough Shoul.

Kantor berita resmi Tiongkok, Xinhua, melaporkan kapal itu akan melakukan patroli rutin di wilayah tersebut guna "melindungi hak laut Tiongkok dan menjamin keamanan nelayan Tiongkok."

Krisis selama 10 hari dimulai ketika kapal-kapal pengintai Tiongkok mencegah kapal perang Filipina menangkap nelayan Tiongkok dekat Scarborough Shoul, yang diklaim kedua pihak sebagai wilayah kedaulatan masing-masing.

Massa yang melancarkan aksi protes di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Manila pada hari Jumat menentang klaim Tiongkok atas wilayah tersebut.