Elon Musk Dinyatakan Tak Bertanggung Jawab Dalam Kasus Cuitan “Go Private”

CEO Tesla, Elon Musk, saat mengunjungi lokasi konstruksi pabrik Tesla Gigafactory di Gruenheide dekat Berlin, Jerman, 13 Agustus 2021. (Foto: Patrick Pleul/Pool via Reuters/File Photo)

Juri di pengadilan Amerika Serikat (AS) menyatakan CEO Tesla Elon Musk dan perusahaannya tidak bertanggung jawab karena menyesatkan para investor dengan cuitan pada 2018 tentang rencana go private Tesla.

Menurut kantor berita Reuters, Musk saat itu mencuit bahwa dia sudah memiliki pendanaan untuk menjadikan pembuat mobil listrik miliknya tidak lagi berstatus perusahaan terbuka atau perusahan privat.

Para penggugat mengklaim pihaknya mengalami kerugian miliaran dollar dan putusan tersebut penting bagi Musk yang kerap secara agresif mempertahankan kemampuannya untuk mencuit.

“Para juri memberi keputusan yang tepat,” kata pengacara Musk, Alex Spiro, kepada para wartawan setelah pembacaaan putusan. Spiro tidak banyak berkomentar.

Orang terkaya kedua di dunia itu sebelumnya sering menimbulkan masalah hukum dan pelanggaran aturan karena kerap menggunakan Twitter sesuka hatinya. Musk membeli Twitter seharga $44 miliar atau sekitar Rp 664 triliun.

Para pemegang saham Tesla mengklaim Musk menyesatkan mereka dengan cuitan pada 7 Agustus 2018 bahwa dia mempertimbangkan untuk menjadikan Tesla perusahaan privat. Dalam cuitannya, Musk berencana membeli saham Tesla seharga $420 per saham atau 23% di atas harga penutupan sehari sebelumnya dan “sudah mendapatkan pendanaan.”

Para penggugat juga menuding Musk berbohong ketika dia mencuit pada hari yang sama bahwa “dukungan investor sudah dipastikan”

Harga saham Tesla meroket menyusul cuitan-cuitan tersebut dan kemudian kembali anjlok setelah rencana pembelian saham oleh Musk dipastikan batal pada 17 Agustus 2018. [ft/pp]