Pemantau ECOWAS: Pemilu di Nigeria 'Bisa Diterima'

Ratusan warga Nigeria antri di sebuah TPS di ibukota Abuja, Sabtu (28/3).

Misi pemantau Uni Afrika dan Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) Minggu (29/3) menilai pelaksanaan pemilu di Nigeria "bisa diterima".

Sementara pemungutan suara hari kedua di Nigeria berakhir, misi pemantau Uni Afrika dan Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) mengatakan walau terjadi penundaan, masalah teknis dan insiden kekerasan terbatas, pelaksanaan pemilu itu "bisa diterima".

Wartawati VOA untuk Afrika Barat Anne Look di Abuja dan laporan misi pengamat memberi penilaian awal mereka hari Minggu.

Komisi Independen Pemilihan Nasional memerintahkan beberapa TPS agar dibuka kembali hari Minggu setelah terjadi penundaan besar dan masalah teknis yang mengganggu jalannya pemungutan suara hari Sabtu. Sebagian TPS di negara-negara bagian Kano, Lagos, Borno dan Rivers dibuka hari Minggu, meskipun pemilih dan petugas TPS melaporkan keterlambatan pembukaan dan masalah teknis lagi.

Menurut sekretaris pers ketua Komisi Pemilihan Kayode Idowu, kurang dari satu persen TPS yang dibuka hari Minggu (29/3).

Negara bagian Rivers di Delta Niger tetap tegang hari Minggu. Polisi anti-huru hara dikerahkan ke kantor Komisi Pemilihan di Port Harcourt, di mana ratusan pendukung oposisi berunjuk-rasa atas apa yang mereka sebut penyimpangan pemungutan suara.