Dua Presiden dan Kisah Dua Ekonomi

  • Mil Arcega

Presiden AS Barack Obama dan Presiden Terpilih Donald Trump dalam pertemuan di Gedung Putih, November 2016. (AP/Pablo Martinez Monsivais)

Donald Trump mewarisi ekonomi yang jauh lebih baik daripada yang diterima Obama pada tahun 2008.

Ketika Presiden AS Barack Obama selesai masa tugasnya dan digantikan oleh Donald Trump, penting dicatat bahwa warisan kebijakan ekonomi yang mereka terima sangat berbeda. Yang satu memulai masa jabatannya dalam resesi terburuk dalam sejarah, yang lain memulainya ketika keadaan sudah jauh membaik, khususnya dalam lapangan pekerjaan.

Salah satu janji inti kampanye Presiden terpilih Donald Trump adalah menciptakan kembali lapangan kerja untuk pekerja Amerika dan Trump mewarisi ekonomi yang jauh lebih baik daripada yang diterima Obama pada tahun 2008.

"Donald Trump bisa dikatakan mendapat kesempatan untuk mulai bekerja dengan baik, dan saya pikir Barack Obama relatif senang dengan kinerja yang dilakukan oleh pemerintahannya," ujar Mark Hamrick dari Bankrate.com.

Sejak tahun 2009, ketika pengangguran mencapai puncaknya pada tingkat 10 persen dan perusahaan merumahkan ribuan pekerja setiap bulan, perekonomian telah menambah hampir 11 juta pekerjaan, suatu rekor pertumbuhan positif selama 75 bulan berturut-turut.

Di antara bidang-bidang usaha yang sukses adalah sektor konstruksi, yang telah menambahkan pekerjaan lebih cepat dibanding sektor lainnya. Kepala pengamat ekonomi pada Persatuan Kontraktor Umum Amerika, Ken Simonson mengatakan, industri itu siap untuk menyambut tahun yang baik lagi.

"Kami berharap pemerintahan yang baru, Kongres baru, akan memutuskan untuk benar-benar memberi anggaran lebih banyak ke bidang infrastruktur. Kami sanggup melakukannya dan jumlah pekerja juga tersedia," ujarnya.

Sektor cerah yang lain adalah sektor energi. Harga minyak mulai pulih setelah menurun dramatis. Berbicara pada acara tahunan, Direktur Lembaga Perminyakan Amerika (API), Jack Girard sangat senang atas pencabutan larangan ekspor minyak mentah AS belum lama ini.

"Mungkin untuk pertama kalinya, kita punya kesempatan menjadi eksportir energi yang positif. Itu adalah hal bagus, peluang yang sangat besar bagi kami," katanya.

Tetapi bagi pekerja Amerika, berita terbaik dari semuanya adalah harapan mendapat upah yang lebih tinggi, dengan laju tercepat sejak 2009.

"Sangat membesarkan hati melihat kenaikan upah, dan akan lebih banyak lagi pada masa mendatang," ujar Mark Hamrick.

Sisi negatifnya, kata pengamat ekonomi, adalah pertumbuhan lapangan kerja tidak mungkin kuat seperti tahun-tahun sebelumnya. Dan meskipun ada pemulihan lapangan kerja yang positif, sekitar tujuh setengah juta orang Amerika masih tidak punya pekerjaan, dan tingkat partisipasi tenaga kerja, atau jumlah orang dewasa yang kembali ke angkatan kerja, secara historis tetap rendah. [ps/isa]