DPR AS Bahas Pengurangan Tunjangan Mantan Presiden

Bill Clinton dan istrinya, Hillary Clinton, mengatakan keduanya menghasilkan lebih dari 30 juta dollar dari penampilan dan penjualan buku sejak Januari 2014 (foto: dok).

Penggagas RUU mengatakan, mantan presiden AS mampu menghasilkan pendapatan tinggi sehingga tidak perlu tergantung pada pajak rakyat.

Sebuah panel DPR Amerika hari Selasa (19/5) meloloskan RUU yang hendak membatasi tunjangan bagi para mantan presiden yang secara pribadi mampu menghasilkan lebih dari 400.000 dollar per tahun.

RUU itu membatasi berbagai tunjangan termasuk ongkos perjalanan, operasional kantor dan staf mereka setelah meninggalkan Gedung Putih.

Mantan presiden yang menghasilkan lebih dari 400.000 dollar akan mendapat tunjangan hanya 200.000 dollar untuk ongkos perjalanan dan urusan kantor. Mereka yang menghasilkan lebih dari 600.000 dollar per tahun, menurut RUU itu, tidak akan mendapatkan tunjangan itu.

Tetapi RUU itu, yang masih pada tahap dini, menetapkan semua mantan presiden Amerika tetap akan mendapat dana pensiun tahunan 200.000 dollar.

Mantan presiden Bill Clinton dan George Bush, misalnya, mampu menghasilkan jutaan dollar dari bayaran tampil di berbagai acara.

Bill Clinton dan istrinya, Hillary Clinton, mengatakan keduanya menghasilkan lebih dari 30 juta dollar dari penampilan dan penjualan buku sejak Januari 2014.

Meski menghasilkan jutaan dollar, Bill Clinton masih menerima tunjangan 950.000 dollar tahun lalu sedangkan Bush mendapat 1,3 juta dollar. Ayah Bush, mantan presiden George H.W. Bush, mendapat 837.000 dollar. Jimmy Carter, yang selesai menjabat tahun 1981, tahun lalu mendapat tunjangan 470.000 dollar.

Jason Chaffetz, ketua panel DPR itu sekaligus penggagas RUU, mengatakan sejarah menunjukkan semua mantan presiden Amerika mampu secara pribadi menghasilkan pendapatan tinggi sehingga tidak perlu tergantung pada pajak rakyat.

Laporan Kongres Amerika menyebutkan 3,5 juta dollar dari pajak rakyat tahun lalu dipakai untuk membayar pensiun dan berbagai tunjangan empat mantan presiden. Dana itu, tulis kantor berita AP, belum mencakup anggaran Dinas Rahasia yang bertugas menjaga keamanan semua mantan presiden dan keluarga mereka.