Dokter: Navalny 'Bisa Meninggal Sewaktu-waktu'

  • Associated Press

Alexei Navalny, pemimpin oposisi Rusia, menunjukkan simbol hati dalam persidangan di Moskow, Rusia.

Dokter yang memeriksa Alexey Navalny, pemimpin oposisi Rusia yang sedang mogok makan di penjara, mengatakan kesehatannya menurun tajam dan bisa meninggal. Aksi mogok makan yang dilakukan pengkritik Rusia itu telah memasuki minggu ketiga.

Dokter Yaroslav Ashikhmin pada Sabtu (17/4) mengatakan hasil tes yang diterima dari keluarga Navalny memperlihatkan tingkat potasiumnya turun tajam, sehingga bisa mengalami serangan jantung. Selain itu, tingkat kreatininnya meningkat, yang memperlihatkan ginjalnya rusak.

"Pasien kami bisa meninggal sewaktu-waktu," katanya lewat Facebook.

Anastasia Vasilyeva, kepala serikat Aliansi para Dokter yang didukung Navalny, mencuit bahwa "harus ada tindakan yang segera diambil."

Navalny adalah penentang Presiden Vladimir Putin yang paling kentara dan pantang menyerah.

Dokter-dokter pribadinya tidak diizinkan menjenguknya di penjara. Navalny melakukan mogok makan untuk memprotes kebijakan yang melarang para dokter mengunjunginya ketika dia mulai mengalami sakit punggung hebat dan mati rasa pada kakinya. Lembaga pemasyarakatan Rusia telah mengatakan bahwa Navalny menerima semua bantuan medis yang dibutuhkannya.

Navalny ditangkap pada 17 Januari sekembalinya ke Rusia dari Jerman, di mana dia dirawat lima bulan setelah diserang racun agen saraf Soviet yang katanya dilakukan oleh Kremlin. Para pejabat Rusia membantah segala keterlibatan dan bahkan mempertanyakan apakah Navalny benar-benar diracun. Beberapa laboratorium Eropa telah mengonfirmasi bahwa Navalny diracun.

Dia diperintahkan menjalani hukuman penjara selama 2,5 tahun dengan tuduhan perawatannya yang lama di Jerman melanggar vonis yang telah dijatuhkan kepadanya sebelumnya dalam kasus penipuan. Navalny mengatakan kasus itu bermotif politik. [vm/ft]