DK PBB Setujui Resolusi Penangkapan Kapal Perdagangan Manusia di Laut Tengah

Para pengungsi membawa barang bawaan mereka dalam perjalanan menuju perbatasan Austria dari Hegyeshalom, Hungaria, 24 September 2015.

Dewan Keamanan PBB meluluskan resolusi hari Jumat (9/10) untuk mengesahkan Uni Eropa dan negara-negara di luar Uni Eropa untuk menaiki, menggledah, dan menyita kapal-kapal yang dicurigai berdagang manusia di Laut Tengah di lepas pantai Libya.

Dewan yang beranggotakan 15 negara itu menyetujui resolusi yang dirancang oleh Inggris untuk menghadapi krisis pengungsi yang paling buruk di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Empat belas negara anggota memberi suara yang mendukung, dan Venezuela abstain.

Dewan menyetujui resolusi itu berdasarkan Bab 7 Piagam PBB yang mengesahkan penggunaan kekuatan, tetapi membatasi mandat hingga satu tahun.

Uni Eropa semula menginginkan dapat beroperasi di perairan wilayah Libya tetapi Libya menentangnya.

Para diplomat PBB mengatakan bahwa migran yang berada dalam kapal yang digeledah dan disita akan dibawa ke Eropa. “Setiap migran yang ditemui dalam operasi itu akan dibawa ke Eropa sebagai bagian dari prosedur,” kata Matthew Rycroft, duta besar Inggris untuk PBB.

Libya semula menentang rancangan resolusi PBB itu, tetapi menyetujui naskah terakhir hari Jumat. “Resolusi ini adalah satu langkah penting untuk menyelamatkan nyawa dan mengurangi bahaya yang dihadapi para migran, satu langkah yang kita harapkan akan diikuti oleh langkah lebih jauh untuk menanggulangi krisis ini,” kata Ibrahim Dabbashi, duta besar Libya untuk PBB.

Selama ini, Uni Eropa memusatkan perhatian pada operasi pencarian dan pertolongan di Laut Tengah, tetapi dengan membanjirnya migran tahun ini dari Suriah, Irak dan negara dalam keadaan gawat lainnya di dunia, ribuan orang telah tewas di laut ketika berusaha mencapai pantai Eropa.

Menurut data terbaru Organisasi Migrasi Internasional, 2.989 migran telah meninggal tahun 2015 ketika berusaha menyeberangi Laut Tengah dan 580.238 orang telah mendarat di pantai-pantai Eropa.

Juga hari Jumat, Italia menerbangkan rombongan pertama migran yang akan dimukimkan kembali di seluruh Eropa sebagai bagian dari program pemindahan Uni Eropa yang baru untuk membagi beban krisis migran Eropa. Sembilan belas migran dari Eritrea diterbangkan dari Italia ke Swedia, bagian dari rencana untuk memukimkan kembali sekitar 160 ribu orang pengungsi dari Italia dan Yunani. [gp]