DK PBB Desak Pemimpin Kudeta di Guinea Bissau Serahkan Kekuasaan

Situasi sidang di kantor Dewan Keamanan PBB, New York (Foto: dok)

Dewan Keamanan PBB dan Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika menyepakati pernyataan terkait situasi di Afrika Barat di New York, Rabu (13/6).
Dewan Keamanan PBB dan Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika mendesak para pemimpin kudeta di Guinea Bissau agar menyerahkan kekuasaan dan mengutarakan keprihatinan atas kehadiran militan Islamis di Mali yang mengalami kudeta.

Setelah pembicaraan hari Rabu di New York, kedua Dewan itu menyepakati pernyataan yang mengutuk peristiwa perubahan yang melanggar undang-undang dasar baru-baru ini di Afrika Barat dan menyatakan lagi janji mereka untuk memperkuat demokrasi, perdamaian dan kestabilan di Afrika.

Pernyataan itu juga menyatakan keprihatinan atas ancaman kejahatan terorganisasi transnasional, termasuk senjata gelap dan perdagangan narkoba, pembajakan, dan perampokan bersenjata di laut, terutama di Afrika Barat dan kawasan Sahel.

DK PBB dan Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika menangguhkan dukungan pada pasukan intervensi regional di Mali, yang diambil-alih oleh pemberontak Tuareg dan militan Islamis setelah kudeta bulan Maret yang menggulingkan pemerintahan Presiden Amadou Toumani Toure.