Diplomat Uni Eropa Berupaya Tengahi Krisis Mesir

Protesters march in the street as lightning flashes in the distance in Ferguson, Mo., Aug. 20, 2014.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton hari Senin (29/7) secara terpisah bertemu dengan para pejabat Mesir di di Kairo.
Diplomat Tertinggi Uni Eropa mendesak pemerintah Mesir untuk mengulurkan tangan kepada Ikhwanul Muslimin sementara dia berupaya menengahi sebuah resolusi atas krisis politik di negara itu.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton hari Senin (29/7) secara terpisah bertemu di Kairo dengan para pejabat Ikhwanul Muslimin dan pemimpin-pemimpin sementara Mesir dan juga kepala militer Mesir.

Dia tidak membuat pernyataan publik setelah pembicaraan itu. Dalam pernyataan yang dirilis sebelum pertemuan, Ashton mengimbau pemerintahan transisi yang inklusif sepenuhnya mencakup Ikhwanul Muslimin.

Juga Senin, para pendukung mantan Presiden Mesir, Mohamed Morsi, melanjutkan protes mereka di beberapa gedung administrasi keamanan, masih bersikap menentang biarpun setelah militer membentuk pemerintah sementara hampir sebulan yang lalu.

Kelompok-kelompok pro-Morsi mengimbau “pawai sejuta orang" hari Selasa bagi mereka yang menentang penggulingan Morsi dan hendak "merebut kembali kebebasan dan martabat mereka.”

Tentara Mesir telah memperingatkan para pendukung Morsi agar tidak mendekati fasilitas militer, terutama markas intelijen militer. Mereka mengatakan gedung-gedung itu sangat penting, dan bahwa siapa saja yang mendekatinya akan berada dalam bahaya.