Diduga Rencanakan Teror, Australia Tangkap Lima Remaja

Perdana Menteri Australia Tony Abbott berbicara di parlemen di Canberra.

Pejabat-pejabat Australia mengatakan lima remaja ditangkap di Melbourne, Sabtu (18/4) dengan dugaan merencanakan serangan teroris terhadap polisi.

Polisi Australia hari Sabtu (18/4) menangkap lima remaja yang dicurigai merencanakan serangan teroris yang diilhami Negara Islam (ISIS).

“Kami menduga aksi itu merupakan persiapan terkait serangan-serangan terhadap polisi pada hari ANZAC,” kata Perdana Menteri Australia Tony Abbott dalam konferensi pers.

ANZAC adalah singkatan dari Korp Tentara Australia dan Selandia Baru. Tanggal 25 April dikenang sebagai hari pendaratan pasukan kedua negara itu di Semenanjung Gallipoli, Turki, dalam Perang Dunia I. Pendaratan itu berlangsung tahun 1915, sehingga tahun ini menandai satu abad peristiwa tersebut.

“Sekarang ini kami tidak memiliki informasi bahwa mereka berencana memenggal,” kata Neil Gaughan, Penjabat Wakil Komisaris Polisi Federal Australia.

“Tetapi ada referensi mengenai serangan terhadap polisi. Sebagian bukti yang telah kami kumpulkan di beberapa lokasi, dan sebagian informasi yang kami miliki, mendorong kami untuk meyakini bahwa aksi ini diilhami ISIS.”

Perdana Menteri Abbot mengatakan para remaja itu telah diketahui sebagai ancaman selama beberapa bulan ini, tetapi pemerintah menanggapi ancaman itu secara efektif. Ia mendesak masyarakat agar terus menjalankan kehidupan mereka secara normal.

“Sikap terbaik untuk menghadapi mereka yang akan mengganggu kita adalah melanjutkan kehidupan yang normal, damai, bebas dan adil di Australia,” kata Abbott.

“Dan saya katakan kepada setiap orang yang ingin menghadiri acara Hari ANZAC, jangan ragu-ragu. Datanglah dalam jumlah sebanyak-banyaknya untuk mendukung negara kita, nilai-nilai kita dan untuk mendukung angkatan bersenjata kita.

”Kepolisian Federal Australia dan Kepolisi Negara Bagian Victoria – dalam sebuah pernyataan tertulis – menyatakan kelima tersangka, termasuk dua orang yang berusia 18 tahun, dituduh mempersiapkan serangan terhadap negara itu, terutama menarget polisi.

Seorang tersangka berusia 18 tahun lainnya ditangkap dengan tuduhan kepemilikan senjata, sementara dua orang lainnya yang berusia 18 dan 19 tahun kini berada di tahanan dan membantu polisi mengungkap rencana mereka.

Penangkapan itu berlangsung di Melbourne, di mana tim kontra-terorisme gabungan mengeluarkan tujuh perintah penangkapan dan menggeledah beberapa properti.

Pemerintah Australia telah meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan serangan teror, menanggapi ancaman serangan di dalam negeri oleh para pendukung kelompok ISIS. Bulan September 2014 lalu, juru bicara ISIS Abu Mohammed Al-Adnani mengeluarkan pesan yang mendesak serangan di luar negeri dan secara khusus menyebut Australia.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengingatkan bahwa ancaman teror di negara itu telah meningkat. Sepertiga dari seluruh penangkapan terkait teror sejak 2001, terjadi dalam enam bulan terakhir ini saja.

Sedikitnya 110 warga Australia telah pergi ke Suriah dan Irak untuk bertempur bersama para ekstremis. Badan keamanan Australia juga telah menyelidiki lebih dari 400 kasus kontra-terorisme, jauh lebih banyak dibanding tahun lalu.