Demonstrasi di Yaman Semakin Gencar, Polisi Tembakkan Peluru Tajam

Seorang demonstran anti-pemerintah yang cedera dibawa ke klinik dekat Universitas Sana'a, Rabu (9/3).

Polisi anti-huru hara dan para petugas keamanan berpakaian preman menembakkan peluru tajam dan gas air mata di depan Universitas Sana'a.

Polisi Yaman melepaskan tembakan ke arah para demonstran di ibukota Sana’a, Selasa, mencederai sekurang-kurangnya 65 orang yang berdemonstrasi menuntut pengakhiran 32 tahun kekuasaan Presiden Ali Abdullah Saleh. Para pejabat medis mengatakan banyak di antara yang cedera dalam keadaan parah.

Polisi anti huru-hara dan para petugas keamanan yang berpakaian preman menembakkan peluru tajam dan gas air mata ketika mereka berusaha mencegah orang bergabung dengan ribuan demonstran yang telah berkemah selama beberapa minggu di depan Universitas Sana’a.

Tentara menyerbu kampus tersebut beberapa jam setelah ribuan tahanan melakukan aksi huru-hara di Penjara Pusat di ibukota, menyandera puluhan penjaga penjara dan menuntut agar Saleh meletakkan jabatan. Organisasi-organisasi hak asasi Yaman mengatakan paling sedikit dua tahanan tewas dan 60 orang luka-luka pada waktu para penjaga penjara berusaha menguasai keadaan. Kerusuhan di penjara ini mulai terjadi Senin malam, ketika para tahanan yang menuntut reformasi mengumumkan mereka bergabung dengan gerakan protes anti pemerintah di negara itu.

Sementara itu, para aktivis yang menuntut pengunduran diri presiden Yaman berdemonstrasi di seluruh Yaman pada hari Selasa.