Demonstrasi di Venezuela, 38 Tewas

Polisi anti huru-hara mengambil posisi saat berhadapan dengan para pendukung oposisi dalam aksi unjuk rasa menentang Presiden Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, 4 Mei 2017.(REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)

Pasukan Garda Nasional berulang kali melepaskan tembakan peluru karet dan tabung-tabung gas air mata untuk membubarkan demonstrasi yang telah berlangsung lebih dari satu bulan untuk mendesak Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.

Jumlah orang yang tewas dalam kerusuhan politik yang terus memanas di Venezuela mencapai 38 orang hari Jumat (5/5), dan tokoh-tokoh oposisi mengatakan puluhan perwira militer ditahan karena tidak mau menghadapi demonstran.

Mantan calon presiden Henrique Capriles mengatakan 85 orang perwira militer ditahan karena menyatakan “ketidakpuasan mereka” dengan tindakan yang diambil oleh pasukan Garda Nasional.

Capriles mengatakan informasi itu diperoleh dari keluarga para perwira militer yang ingin supaya rakyat mengetahui sikap mereka.

Pasukan Garda Nasional berulang kali melepaskan tembakan peluru karet dan tabung-tabung gas air mata untuk membubarkan demonstrasi yang telah berlangsung lebih dari satu bulan untuk mendesak Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.

Para pejabat mengatakan hari Jumat bahwa korban terbaru adalah Hecder Lugo, berusia 20 tahun, yang meninggal satu hari setelah ditembak di kota Valencia, di mana terjadi demonstrasi-demonstrasi besar dan penjarahan.

Lugo adalah korban ke-38, seperti yang dilaporkan oleh berbagai sumber, walaupun pihak kejaksaan mengatakan jumlah itu hanya 37 orang. Lebih dari 700 demonstran lainnya luka-luka. [sp]