Demonstran Ingatkan Pemimpin Dunia Soal Dana Perubahan Iklim

  • Associated Press

Para aktivis perubahan iklim menggelar aksi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melawan dampak perubahan iklim di Washington, As, pada 28 Juli 2021. (Foto: AP/J. Scott Applewhite)

Berpakaian seperti penagih utang, para demonstran ingatkan para pemimpin dunia akan janji mereka untuk menyumbang dana sebesar $100 miliar per tahun dalam keuangan iklim.

Orang-orang yang berpakaian sebagai "penagih utang" itu mengingatkan para pemimpin dunia, yang antara lain berasal dari Australia, Kanada, Italia, dan Inggris, mengenai janji mereka yang tidak ditepati untuk menyumbang $100 miliar per tahun dalam pembiayaan iklim ke negara-negara berkembang.

Dalam pertemuan keempat antara para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral kelompok negara G20 yang diadakan bersamaan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, para aktivis Avaaz yang ditempatkan di depan kantor pusat IMF, membentangkan spanduk bertuliskan: "Tunjukkan kepada kami uang iklim. Di mana $100 miliar itu?"

BACA JUGA: Para Aktivis Iklim Serukan Penyelidikan terhadap Presiden Brazil

"Rencana Memenuhi Janji" untuk memobilisasi setidaknya $100 miliar per tahun bagi pendanaan iklim 2020-2025, yang dipimpin Menteri Luar Negeri Jerman Jorgen Flasbarth dan menteri Kanada Jonathan Wilkinson, diperkirakan akan diumumkan pada Senin (18/10) mendatang.

Tetapi karena pembicaraan para menteri keuangan G20 dimulai hari ini di Washington, DC, tidak ada indikasi bahwa negara-negara maju akan memenuhi komitmen, dan kemungkinan melanggar janji itu untuk tahun kedua berturut-turut.

Avaaz meminta menteri-menteri keuangan dari negara-negara maju G20 agar memenuhi komitmen keuangannya secara penuh, termasuk kekurangan pada masa lalu, untuk memastikan dana rata-rata $100 miliar terpenuhi.

BACA JUGA: Skema Deforestasi PBB Disorot Setelah Kegagalan Perjanjian REDD+ di Indonesia

Mengingat sebagian besar negara tidak akan memenuhi komitmen mereka untuk 2020 atau 2021, kelompok tersebut mendesak negara-negara untuk berkomitmen memberikan $600 miliar dalam 6 tahun dari 2020 hingga 2025, seperti disarankan negara-negara yang rentan terimbas perubahan iklim. (ka/lt)