Demonstran Ferguson Peringati Penembakan Maut Polisi

An Indian Hindu woman prays as she takes part in a ritual offering during the Ambubachi festival at a temple in Agartala, the capital of northeastern state of Tripura.

Ratusan orang hari Sabtu (8/8), memperingati penembakan oleh polisi tahun lalu terhadap seorang remaja kulit hitam di Ferguson, Missouri sementara para aktivis HAM dan para pemimpin agama berkumpul di kota yang penduduknya mayoritas kulit hitam itu untuk memperingati peristiwa itu.

Para demonstran dipimpin oleh ayah dan keluarga Michael Brown usia 18 tahun yang penembakannya tanggal 9 Agustus 2014 memicu demonstrasi dan kerusuhan beberapa hari setelah kematiannya dan beberapa bulan kemudian setelah dewan juri membebaskan polisi kulit putih yang menembaknya setelah mereka berselisih.

Kematian Brown juga memicu protes di kota-kota Amerika lainnya sementara beberapa pembunuhan lainnya oleh polisi terhadap laki-laki kulit hitam yang tidak bersenjata menarik perhatian internasional pada ketegangan yang sudah lama berlangsung antara polisi dan masyarakat yang seharusnya mereka lindungi.

Ayah Brown hari Sabtu mengatakan kepada wartawan ia ingin hidup dan kematian putranya tetap menjadi perhatian publik dengan membantu keluarga dan anak-anak muda di lingkungannya.

Peringatan itu diperkirakan akan mencapai puncaknya hari Minggu dengan demonstrasi diam di sebuah gereja untuk misa keagamaan. Para peserta akan mengheningkan cipta selama 4,5 menit untuk memperingati 4,5 jam tubuh Brown tergeletak di jalan sebelum diangkut.