Demonstran di Hong Kong Protes Kurangnya Demokrasi

Para anggota parlemen pro-demokrasi mengangkat spanduk dan tulisan sebagai protes saat pejabat Beijing berpidato di parlemen Hong Kong (1/9).

Wakil Sekjen Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China diteriaki oleh para anggota legislatif dan aktivis pro-demokrasi ketika menjelaskan keputusan Beijing.

Polisi Hong Kong menggunakan semprotan cairan pedas untuk membubarkan demonstrasi pro-demokrasi yang mengejek seorang pejabat tinggi China ketika ia berusaha menjelaskan keputusan Beijing untuk mengawasi dengan ketat pengajuan calon kepala daerah Hong Kong.

Ketika Li Fei, Wakil Sekjen Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China, mulai berpidato di hadapan para anggota legislatif Hong Kong Senin (1/9), ia diteriaki oleh para anggota legislatif dan aktivis pro-demokrasi.

Li meneruskan pidatonya setelah polisi memaksa demonstran keluar dari tempat itu.

Komite Tetap yang kuat di China itu memutuskan Minggu bahwa para calon untuk menjadi pemimpin berikut Hong Kong harus mendapat mayoritas suara dari komite pencalonan yang menurut para penentang akan penuh dengan anggota pro-Beijing.

Keputusan itu membuat mustahil calon dari oposisi memperoleh suara untuk menjadi calon dalam pemilu 2017.

Ratusan para pendukung pro-demokrasi kemudian berdemonstrasi di sebuah taman di luar badan legislatif Hong Kong, dengan menyebut calon-calon yang disaring Beijing "demokrasi palsu.”

Para aktivis telah bertekad untuk menutup kawasan niaga di tengah Hong Kong, setelah keputusan China itu.