Data Manufaktur China yang Lemah Dorong Saham Asia Turun

Seorang perempuan berjalan melewati sebuah papan elektronik yang memperlihatkan penurunan indeks Nikkei di Tokyo.

Harga saham turun tajam hari Jumat di China dan di seluruh Asia setelah Beijing mengumumkan data sektor manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan semula.

Shanghai Composite Index ditutup 4,2 persen lebih rendah, memperpanjang penurunan yang sudah 11 persen minggu ini. Indeks Shenzhen anjlok 5,4 persen.

Di Tokyo, rata-rata saham Nikkei, indeks saham acuan Jepang, ditutup lebih rendah 3 persen. Saham juga turun di Hong Kong, Seoul, Sydney, Singapura, Taiwan, Bangkok dan Jakarta.

Di AS, saham juga menderita hari Kamis, dengan indeks Dow Jones dan Standard & Poor 500 sama-sama turun 2,1 persen. Kamis kemarin adalah hari terburuk Wall Street dalam 18 bulan.

Penjualan saham besar-besaran di Asia semakin marak hari Jumat setelah versi awal indeks Caixin, indeks pembelian manajer yang diawasi dengan ketat, mengungkapkan penyusutan aktivitas pabrik China pada bulan Agustus.

Para investor juga telah khawatir tentang devaluasi lebih lanjut mata uang China, yuan, serta apakah Beijing akan terus menopang pasar saham yang fluktuatif dan bergejolak.