China, AS Tingkatkan Kerjasama Dalam Repatriasi Buronan

Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Jeh Johnson (berkacamata hitam) di Tiananmen Square, Beijing, China, 10 April 2015 (Photo courtesy of U.S. Department of Homeland Security)

Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan kedua pihak sepakat menyelaraskan proses pengidentifikasian dan pemulangan para buron dan imigran ilegal.

China dan Amerika Serikat meningkatkan kerjasama dalam memulangkan para tersangka penjahat, di tengah-tengah usaha China mencari para pejabat yang korup, yang melarikan diri ke luar negeri.

Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan kedua pihak sepakat menyelaraskan proses pengidentifikasian dan pemulangan para buron dan imigran ilegal. Kesepakatan tersebut dicapai selama kunjungan Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Jeh Johnson, ke Beijing pekan lalu.

Sebuah surat edaran departemen yang dikeluarkan hari Minggu menyebutkan, kedua negara akan saling membagi lebih banyak informasi mengenai berbagai kasus dan memberikan informasi baru secara teratur. Kedua negara tidak memiliki perjanjian ekstradisi.

China mengungkapkan, hampir 700 buron yang dicurigai melakukan kejahatan ekonomi telah dipulangkan di bawah dua operasi transnasional yang diberi nama kode "Fox Hunt" dan "Sky Net." Beijing memberikan 100 nama buron yang dicari kepada AS tahun lalu, tetapi hanya memberikan sedikit informasi yang mendukung.